Tampilkan postingan dengan label INTERNASIONAL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label INTERNASIONAL. Tampilkan semua postingan

Kamis, 30 Desember 2010

File Rahasia Inggris Tegaskan Israel Miliki Nuklir

Sebuah dokumen Inggris yang baru dirilis menegaskan bahwa Israel telah memiliki senjata nuklir selama lebih dari tiga dekade.File rahasia yang dirilis oleh Arsip Nasional Inggris mengatakan pada Rabu kemarin (29/12) bahwa pejabat Inggris takut Tel Aviv akan menggunakan senjata nuklirnya dalam kasus perang lain dengan negara-negara Arab di wilayah ini.

Israel, yang dianggap sebagai satu-satunya pemilik senjata nuklir di Timur Tengah, tidak pernah membenarkan atau membantah bahwa mereka telah menghasilkan hulu ledak nuklir. Mereka telah menolak untuk menandatangani Nuclear Non-Proliferation Treaty dan juga dengan tegas menolak inspeksi internasional terhadap fasilitas nuklir mereka.

Mantan Presiden AS Jimmy Carter mengakui untuk pertama kalinya pada Mei 2008 bahwa Tel Aviv memiliki 150 hulu ledak nuklir di gudang senjatanya.

Pada tahun 1986, teknisi nuklir Israel, Mordechai Vanunu, membocorkan berita bahwa Israel memiliki antara 100 dan 200 senjata nuklir.

Vanunu adalah mantan pekerja di reaktor nuklir Dimona yang terletak di padang pasir Negev.

Pada bulan Mei 2010, koran Inggris Guardian mengatakan dokumen-dokumen rahasia Afrika Selatan mengungkapkan bahwa pada tahun 1975, Israel pernah menawarkan untuk menjual hulu ledak nuklir ke rezim apartheid di Afrika Selatan.

Menurut dokumen yang didapat oleh koran, sebuah pertemuan rahasia antara menteri pertahanan Israel, Shimon Peres, dan rekan Afrika Selatannya, PW Botha, berakhir dengan tawaran untuk penjualan hulu ledak "dalam tiga ukuran."

The Guardian mengklaim bahwa "ukuran" dimaksud adalah kimia dan senjata nuklir konvensional.

Israel telah memulai beberapa perang di wilayah tersebut dalam sejarah 60 tahun pendudukan wilayah Palestina di Tepi Barat dan Timur Al-Quds (eramsulim.com)
Share:

Selasa, 21 Desember 2010

Wikileaks Adalah Koneksi Israel

Apa sekarang yang dilakukan Tel Aviv, sesudah banyak kalangan mengetahui bahwa Israel lah yang mendorong AS melakukan perang di Irak?
Gegap gempita pembicaraan terjadi di pusat-pusat kekuasaan di seluruh jagad, menanggapi kawat-kawat diplomatik yang dilangsir oleh Wikileaks, semua itu, tak terlepas sebagai kegiatan yang dilakukan Israel, tujuannya melakukan penyesatan.

Israel sebagai negara Zionis, sekarang menghadapi tantangan masyarakat dunia, dan segala tindakannya yang melanggar nilai-nilai kemanusiaan, seperti yang terjadi di Palestina, mendapatkan kecaman, lalu negara Zionis itu, mengeluarkan : Wikileaks. Mengapa Zionis Israel mengeluarkan Wikileaks? Tujuannya melakukan penyesatan.

Informasi dari Wikileaks yang bersumber dari kawat-kawat diplomatik itu, sesungguhnya untuk keuntungan siapa? Kemudian melihat motive yang dilakukan, dan adanya keterlibatan intelijen negara-negara yang mapan seperti AS, yang akhirnya mengaburkan persoalan pokok yang sekarang menjadi agenda penting AS, penyelesaian masalah konflik Arab-Israel, dan beritanya menjadi hilang, seperti di telan bumi. Semua hanya terperangah melihat informasi yang dipublikasikan oleh Wikileaks, terkait hubungan AS dengan sejumlah negara.

Wikileaks sangat mudah mendapatkan informasi yang sifatnya 'secret', karena di setiap elemen pemerintah di AS, selalu ada orang-orang Yahudi, yang bisa mengalirkan informasi itu. Apalagi di Departemen Luar Negeri AS, yang banyak tokoh-tokoh Yahudi bercokol di departemen itu. Kerjasama elemen-elemen Israel, Mosad, dan Wikileaks, akhirnya membuat orang terperangarah. Seluruh dunia terkejut. Bagaimana pembicaraan yang bersifat rahasia itu bocor. Ini biasa. Bagaimana seorang mata-mata Israel dengan mudah membocorkan banyak rahasia militer AS ke Israel, seperti Jonathan J. Polard, yang sekarang mendekam di penjara AS.

Tidak ada negara yang memiliki kemampuan seperti Israel, khususnya dalam mengelola dan mengalihkan isu dan konflik. Israel berhasil mengharu-biru masyarakat dunia dengan dilansirkan sejumlah pembicaraan antara pejabat berbagai negara dengan pejabat AS, yang semuanya bersifat rahasia (confidensial). Kebijakan luar negeri AS dan hubungannya dengan negara-negara sekutunya menjadi ambruk.

Israel berhasil mengalihkan tujuan kebijakan luar negeri AS, di bawah Obama, yang ingin menyelesaikan konflik Timur Tengah, karena AS ingin terus memelihara kemitraan dengan negara Arab, yang dipandang strategis bagi kepentingan AS, kini semuanya menjadi berantakan, sesudah semuanya pembicaraan yang bersifat rahasia dipublikasikan oleh Wikileaks.

Israel berhasil menggiring opini yang semula fokus pada perdamaian di Timur Tengah, kini tenggelam, karena memang Israel, tidak mau menerima kebijakan Obama yang ingin menyelesaikan konflik Arab-Israel di Palestina, dan bahkan sekarang masyarakat dunia digiring oleh Israel untuk menghadapi Iran. Iran menjadi ancaman. Iran harus dihancurkan dengan kekuatan militer. Persis seperti yang dilakukan terhadap Saddam Husien penguasa Irak, yang dituduh mempunyai senjata pemusnah massal (MDW). Tetapi, semuanya hanyalah rekaaan intelijen, dan tidak pernah terbukti, seperti yang diungkapkan oleh Presiden Bush, sebelum meninggalkan Gedung Putih. Bahkan, bagaimana pembicaraan Raja Abdullah dengan Obama yang bocor, di mana Abdullah menginginkan agar AS menyerang Iran.

Rekayasa Wikileaks itu, tak lain, sebuah operasi intelijen Mosad, yang tujuannya untuk melakukan penyesatan. "Perang dengan cara penipuan", inilah moto Mossad. Wikileaks adalah penting untuk mengalihkan opini dunia, yang akan mengubah sikap masyarakat dunia terhadpa Israel.

AS menyadari bahwa ia ditipu, tetapi tidak dapat melakukan apa-apa. AS tahu ini adalah tindakan Israel, yang sedang bermain di panggung internasional. Mengecoh AS, dan mengarahkan AS, ke arah sasaran yang ingin dituju, yaitu Iran. Tel Aviv menghadapi bahaya, yang pernah terjadi sebelumnya, yaitu transparansi. Keterbukaan. Dan, membuka kedok Israel. Langkah-langkah intelijen Israel, tidak ada sekarang yang bisa ditutupi. Seperti pembunuhan seorang tokoh Hamas, di Dubai, beberapa waktu yang lalu. Dengan waktu singkat pelakunya dapat diketahui, yang merupakan jaringan kegiatan intelijen Israel, Mosad. Ini membuat kredibelitas Mosad menjadi coreng-moreng, di negara-negara pendukung Israel.

Mula-mula orang menilai bahwa Presiden Obama akan membawa perubahan di kawasan Timur Tengah, dan bahkan menunjuk seorang negosiator yang ulung, George Michael, tetapi semuanya menjadi mandul, karena menghadapi pemerintah Netanyahu yang membatu, dan lobbi Yahudi di AS yang sangat keras, dan mengancam. Maka usaha Presiden Obama menjadi mandul, dan akhirnya dikalahkan dalam pemilu sela. Sekarang Capitol Hill dan DPR, jatuh ke tangan lobbi Yahudi,yang sangat pro Israel.

Obama terus menjadi sasaran kemarahan kelompok lobbi Yahudi di AS, yang pro-partai Likud yang sangat konservatif. Mereka marah, karena Obama dianggap pro-Arab. Pidato Obama di Turki dan Mesir, menjadi bahan perbincangan dikalangan Yahudi di AS. Orang-orang Yahudi di Israel, hanya 30 persen yang percaya bahwa pemerintah baru AS, yang sekarang membela Israel.

Selamanya Israel tidak akan mau melakukan negosiasi apapun, yang tujuannya memberikan kemerdekaan kepada Palestina. Israel berpikir bagaimana ia terus meluaskan wilayah jajahannya ke seluruh Timur Tengah. Tidak mungkin Israel mau mundur dari wilayah yang sudah didudukinya. Israel tidak akan ragu-ragu melakukan tindakan kekerasan (agresi militer) untuk mencapai tujuannya. Jadi Obama gagal total, dan tidak akan mendapatkan dukungan dari lobbi Israel di AS.

AS tak mungkin dapat melepaskan dari 'genggaman' Israel. Presiden Obama berulangkali menyatakan memberikan jaminan keamanan kepada Israel. Bagaimana sikap Netanyahu yang begitu licik. Hanya dengan mengatakan mau menghentikan pembangungan Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem, tetapi Israel meminta konpensasi sebesar $ 3 miliar dolar.

Ini benar-benar pemerasan yang tidak tahu malu. Dan, Obama harus menandatangani perjanjian itu, pemberian hibah uang yang akan menghentikan pembangunan pemukiman. Termasuk Israel meminta pesawat paling mutakhir, yaitu pesawat jenis F-35, yang digunakan untuk menghantam Gaza.

Israel juga meminta imbalan $ 231 juta dolar perminggu, atau $ 1.373.626 dolar per-jam sebagai imbalan terhadap pembekuan pembangunan Yahudi dengan imbalan uang. Israel setuju melakukan pembekuan yang sifatnya menyeluruh pemukiman Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem, tetapi Israel meminta imbalan yang lebih besar, yaitu sebesar $ 30 miliar dolar. Ini benar-benar gila.

Israel juga meminta agar AS memveto setiap usulan kemerdekaan sepihak (unilateral), tanpa persetujuan Israel.

Setelah perundingan secara non stop antara Hallary Clinton dengan Netanyahu, tak mengahasilan apapun, dan hanya menyetujui dilanjutkannya proses perundingan damai, tetapi tidak mencakup substansinya. Ini adalah kemenangan Israel. Sementara itu, pemilu sela AS ditandai dengan menangnya Republik, dan kemudian seorang tokoh Zionis menjadi ketua mayoritas di Parlemen, yaitu Eric Cantor.

Mayoritas baru di parlemen AS ini, tak lain, perpanjangan tangan Zionis, yang akan terus mengawasi tindakan yang akan dilakukan Obama di Timur Tengah.

Jadi Wikileaks ini, hanyalah proyek yang digalang Mosad, untuk mengalihkan isu politik, yang sedang diambil pemerintah Obama terkait dengan konflik di Timur Tengah. Semuanya hilang seprti di telan bumi. Zionis Israel berhasil mengacaukan dunia dengan membocorkan kawat-kawat diplomatik yang membuat pemerintahan Obama terpojok.

Lobi Israel memiliki alasan yang baik untuk menertawakan. Israel selalu bermuka dua seperti yang ditunjukkan oleh Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman menyatakan: "perjanjian permanen tidak mungkin."

Tahun 2012 Obama mungkin akan dijungkalkan oleh lobbi Yahudi. Karena sudah tidak berguna lagi bagi kepentingan Israel. Obama sendiri sudah mengatakan kepada Eric Cantor, dia sudah tidak lagi bernafsu untuk periode yang kedua.

Operasi intelijen Mosad mempunyai beberapa tujuan. Wikileaks tidak terlepas dari koneksi intelijen Mosad.

Pendiri Wikileaks, Julian Assange yang sekarang sudah bebas, yang mengelilinginya menjadi pembelanya adalah orang-orang Yahudi, termasuk anak multi jutawan Inggris, Jemima Sir Goldsmith, yang ikut membantu pembebasan Assange dengan uang tebusan. (m/jg)
Share:

Jumat, 17 Desember 2010

Pakar: Israel Tidak Akan Bisa Kalahkan Hizbullah

Israel tidak bisa mengalahkan Hizbullah dalam keterlibatan langsung dan kelompok gerilyawan Syiah Libanon ini akan menimbulkan kerusakan berat di bagian depan negara Israel jika perang pecah, kata seorang mantan penasehat keamanan nasional Israel Kamis kemarin (16/12).
Meski kalah jumlah dan persenjataan, kelompok perlawanan Syi'ah Hizbullah mampu menahan maju pasukan bersenjata Israel dalam perang 2006 dan menembakkan lebih dari 4.000 roket ke wilayah Israel. Kelompok ini mempunyai basis politik domestik dan sejak ditopang oleh gudang senjata dan menggambarkan Israel sebagai ancaman strategis.

Ketegangan antara pendukung Israel dan Hizbullah Iran dan Suriah telah memicu adanya kekerasan baru di Libanon.

"Israel tidak tahu cara untuk mengalahkan Hizbullah," kata Giora Eiland, mantan jenderal militer yang menjabat sebagai penasihat keamanan nasional untuk mantan perdana menteri Ariel Sharon dan Ehud Olmert.

"Oleh karena itu perang yang dilancarkan hanya sebagai Israel-versus-Hizbullah mungkin menghasilkan kerusakan yang lebih baik pada Hizbullah, tetapi Hizbullah akan menimbulkan kerusakan lebih buruk pada halaman depan Israel daripada perang yang lalu," katanya kepada Radio Israel.

"Satu-satunya cara kami untuk mencegah perang berikutnya, dan menang jika hal itu terjadi, adalah agar bisa menjadi jelas bagi semua orang ... bahwa perang lain antara kami dan Hizbullah akan menjadi perang antara Israel dan negara Libanon dan akan mendatangkan kerusakan pada kondisi Libanon.

Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak telah menyatakan bahwa peran Hizbullah dalam mengatur pemerintah Libanon akan membuat permainan negara yang adil dalam masa perang yang melibatkan milisi Syi'ah(eramuslim.com)
Share:

Rabu, 15 Desember 2010

Lagu Kebangsaan ASEAN Berkumandang

"We dare to dream we care to share. Together for ASEAN. We dare to dream we care to share. For it's the way of ASEAN."
Itulah penggalan lirik himne "The ASEAN Way" yang kali pertama berkumandang di aula gedung Sekretariat ASEAN di Jakarta, tepat dua tahun lalu, 15 Desember 2008.

Bersamaan dengan itu, diresmikan pula pemberlakuan Piagam ASEAN - yang merupakan peraturan dasar bagi Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara tersebut, setelah 41 tahun tak memiliki aturan yang jelas.

Ini kali pertama pula himne terbaru ASEAN tersebut dikumandangkan dalam acara resmi, seperti pertemuan khusus tingkat menteri luar negeri ASEAN di Jakarta hari ini. Gubahan yang diperdengarkan di awal dan akhir acara tersebut terdengar sangat indah, mampu membangkitkan semangat persaudaraan antar-anggota ASEAN melalui lirik dan komposisi musiknya.

Bahkan untuk mengakhiri acara secara resmi, kelompok paduan suara Universitas Padjajaran Bandung berbaris di panggung, menyanyikan "The ASEAN Way" dengan merdu dan khidmat. Himne itu merupakan lagu resmi (anthem) terbaru bagi ASEAN.

"The ASEAN Way" adalah karya cipta luar biasa karena berhasil terpilih dari 99 lagu yang terdaftar mengikuti seleksi Karya Cipta ASEAN Anthem. Seleksi lagu ASEAN yang mulai berlangsung Oktober lalu di Thailand tersebut diikuti oleh penggubah lagu dari sepuluh negara anggota ASEAN. Pada 20 November 2008, "The ASEAN Way", gubahan komponis Thailand, resmi terpilih menjadi ASEAN anthem.

Proses penilaiannya tidak main-main. Sepuluh komponis dari sepuluh negara anggota ASEAN diundang sebagai juri untuk menyaring ke-99 lagu menjadi hanya 10 lagu. Kemudian, ketika menentukan satu lagu yang bisa menjadi lagu resmi ASEAN, juri dari Jepang, Cina, dan Australia diikutsertakan. Komponis Indonesia, Purwacaraka, menjadi wakil Indonesia sebagai juri.


Purwacaraka

Purwacaraka (VIVAnews/Tri Saputro)

Purwacaraka mengatakan, "Dari sekian banyak pilihan, inilah yang terbaik," kata musisi kelahiran Beograd, 48 tahun lalu itu. Ia turut hadir dalam acara pemberlakuan Piagam ASEAN, Senin 15 Desember 2008.

Dia melanjutkan, "Sebuah anthem harus dipilih dengan hati-hati karena itu untuk long-life." Puwarcaraka menjelaskan bahwa lirik "The ASEAN Way" mewakili semangat ASEAN Charter. Lagu tersebut memenuhi persyaratan kriteria sebuah anthem: khidmat, ada rasa bangga, lirik tidak panjang sehingga mudah diingat dan mewakili slogan ASEAN, "One Vision, One Identity, One Community."

Menurut Purwacaraka, lagu pilihan itu juga belum sempurna. "Range-nya terlalu lebar." Namun "The ASEAN Way" tetap yang terbaik di antara lagu peserta lain. "Semuanya bagus tetapi mereka tidak mengerti anthem itu seperti apa."

Pencipta "The ASEAN Way" adalah dua musikus Thailand, Kittikhun Sodprasert- sekaligus penganransemen musiknya, dan Sampaw Triudom. Lirik dibuat oleh seorang perempuan, Payom Valaiphatchra. Kittikhun juga pernah mengaransemen musik untuk lagu berjudul “Spirit of Asia”. Lagu tersebut diperdengarkan di upacara pembukaan Asian Games 1999.

Menurut situs www.14thaseansummit.org milik Departemen Luar Negeri Thailand, Kittikhun Sodprasert lahir pada 5 Maret 1962. Kittikhun lulus dari Department of Western Music of the Dramatic Art College, Thailand, pada 1984. Cello adalah alat musik pertama yang dipelajarinya. Termotivasi oleh kecintaannya terhadap musik, Kittikhun mengikuti berbagai acara dan pelatihan musik.

Dari 1994 hingga 1996, dia melanjutkan studi musik di Belanda. Dengan pengalaman panjang yang dimiliki, Kittikhun bergabung dengan Bangkok Symphony Orchestra, dan dipandang sebagai pendiri Bangkok Symphony Orchestra.

Sampow Triudom adalah lulusan Payap University Duriyasilp Music Department. Dia menerima beasiswa Alice Tully dari The New York Philharmonic Orchestra (Alice Tully Scholarship) untuk belajar alat musik tiup (oboe) di Manhattan School of Music, New York City, Amerika Serikat. Sampow menjadi oboist utama di Bangkok Symphony Orchestra pada 1984-1995.

Sampow adalah komponis dan dosen musik klasik. Saat ini dia mengajar di Fakultas Musik di Silpakorn University, Thailand. Sampow telah menciptakan musik untuk iklan, drama, drama panggung. Dia juga menjadi dosen paruh waktu di Chulalongkorn University on Art Department and Teaching Department.

Sedangkan satu-satunya perempuan dalam tim penggubah lagu "The ASEAN Way" adalah Payom Valaiphatchra. Dia adalah sarjana Ilmu Politik dari Chulalongkorn University, Bangkok, Thailand. Gelar sarjana di bidang jurnalistik diperoleh di Times School of Journalism, Singapura. Dengan latar belakang politik dan jurnalistik, Payom bergabung dengan harian terkemuka Thailand, Bangkok Post, 1972.

Perempuan hebat ini dianugerahi Outstanding Writer Award oleh Siam Environment Association. Ia juga bekerja sebagai konsultan humas untuk Ear Eye Nose Foundation milik H.R.H Princess Mother Thailand. Termotivasi oleh pekerjaan mulia Ratu Thailand, Payom menjadi anggota Asosiasi Pan Pacific dan Perempuan Asia Tenggara.
• VIVAnews
Share:

Jumat, 10 Desember 2010

Pangeran Saudi Doyan Narkoba dan Pesta

Para diplomat AS, dalam kawat diplomatik yang dibocorkan WikiLeaks, menggambarkan dunia seks, narkoba dan rock'n'roll di balik kasalehan formal kerajaan Arab Saudi.
Para pejabat Konsulat AS di Jeddah menggambarkan sebuah pesta Halloween bawah tanah, yang digelar tahun lalu oleh seorang anggota keluarga kerajaan, yang menabrak semua tabu di negara Islam itu. Minuman keras dan para pelacur hadir dalam jumlah berlimpah, demikian menurut bocoran itu, di balik pintu gerbang vila yang dijaga ketat.

Pesta tersebut digelar oleh seorang pangeran kaya dari keluarga besar Al-Thunayan. Para diplomat itu mengatakan identitasnya harus dirahasiakan.

"Alkohol, meskipun sangat dilarang oleh hukum dan pabean Saudi, sangat berlimpah di bar pesta itu dengan koleksi yang lengkap. Bartender Filipina yang disewa menyajikan koktail sadiqi, sebuah minuman keras buatan lokal," kata kawat itu sebagaimana dilasir The Guardian. "Juga diketahui dari mulut ke mulut bahwa sejumlah tamu (pada pesta itu) pada kenyataan adalah 'gadis panggilan', sesuatu yang tidak biasa untuk pesta semacam itu.

Kiriman informasi dari para diplomat AS itu, ditandatangani oleh konsul AS di Jeddah, Martin Quinn, yang menambahkan, "Meski tidak menyaksikan langsung peristiwa tersebut, kokain dan hashishsh (ganja) digunakan secara umum dalam lingkungan sosial semacam itu."

Pesta bawah tanah sedang "berkembang dan berdenyut" di Arab Saudi berkat perlindungan dari kerajaan Saudi, kata kawat itu. Namun pesta semacam itu hanya tersedia di balik pintu tertutup dan untuk orang yang sangat kaya. Terdapat sedikitnya 10.000 pangeran di kerajaan itu. Beberapa masih merupakan keturunan langsung Raja Abdul Aziz, sementara yang lain berasal dari cabang keluarga yang tidak langsung.

Para diplomat yang hadir dalam pesta itu melaporkan, lebih dari 150 pria dan perempuan Saudi, sebagian besar berusia 20-an dan 30-an tahun, hadir dalam pesta tersebut. Perlindungan dari kerajaan berarti kecemasan akan diserga polisi agama menjadi tidak mungkin. Orang-orang yang masuk dikontrol melalui daftar tamu yang ketat. "Adegannya mirip sebuah klub malam di manapun di luar kerajaan itu: banyak alkohol, pasangan muda yang menari-nari, seorang DJ di turntable dan semua orang berdandan."

Bocoran itu mengatakan, rak di bar tempat pesta itu menampilkan jenis-jenis minuman keras terkenal.

Para diplomat itu juga mencoba menjelaskan mengapa sang tuan rumah begitu lengket dengan pengawal Nigeria, beberapa di antaranya berjaga-jaga di pintu. "Sebagian besar pasukan keamanan sang pangeran adalah laki-laki muda Nigeria. Merupakan praktek yang umum di kalangan para pangeran Saudi untuk tumbuh bersama para pengawal yang disewa dari Nigeria atau negara-negara Afrika lainnya yang berusia muda, (seusia dengan para pangeran itu) dan akan tetap bersama dengan pangeran tersebut hingga dewasa. Waktu bersama yang lama menciptakan ikatan kesetiaan yang intens"

Seorang pemuda Saudi mengatakan kepada diplomat itu bahwa pesta besar merupakan tren baru. Hingga beberapa tahun lalu, katanya, kegiatan akhir pekan hanya berupa "kencan" dalam kelompok-kelompok kecil yang bertemu di dalam rumah orang kaya. Menurut bocaran itu, beberapa rumah mewah di Jeddah memiliki basement bar, diskotik dan klub.kompas.com
Share:

Kamis, 09 Desember 2010

Kualitas Hidup Penduduk Indonesia Makin Baik?

Satu per satu kabar baik dicapai oleh Indonesia di tingkat dunia. Kali ini Indonesia masuk dalam jajaran 10 negara terbaik di dunia yang berusaha memperbaiki indeks pembangunan manusia.
Kabar baik tersebut disampaikan oleh Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Armida S Alisjahbana di Jakarta, Rabu, 8 Desember 2010. "Indonesia masuk jajaran 10 negara dengan kemajuan pembangunan manusia secara signifikan," kata Armida.

Maksudnya, Indonesia tergolong dalam 10 negara yang mengalami kenaikan kualitas hidup secara mengagumkan dalam 40 tahun terakhir. Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index (HDI) adalah indikator yang sering digunakan untuk mengukur kemajuan suatu bangsa.

Indeks diukur berdasarkan tingkat kekayaan, kemiskinan, kesehatan, keseteraan jender, kebebasan ekonomi dan pendidikan. Dengan indeks tersebut, dapat diketahui masyarakat satu negara apakah masih terbelakang, miskin atau maju.

Menurut Armida, nilai indeks pembangunan manusia Indonesia sekarang 0,600. Nilai ini membuat Indonesia berada di peringkat ke 108 dari 169 negara yang disurvei oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Posisi Indonesia ini lebih baik dibandingkan tahun 2009 dengan skor 0,593.

Berdasarkan survei tersebut, Indonesia masuk daftar 43 negara berkategori "menengah." Dibandingkan dengan sejumlah negara tetangga di Asia Tenggara, Indonesia memang berada di bawah Singapura di peringkat 27 atau masuk kategori sangat tinggi dan Malaysia urutan 57 dengan kategori tinggi. Namun, Indonesia masih lebih unggul dari Vietnam (113), Laos (122) dan Myanmar (132).

"Kami menyadari pertumbuhan ekonomi memang sangat penting. Namun yang paling penting adalah menggunakan pendapatan nasional untuk memberi rakyat peluang hidup lebih lama, lebih sehat, dan lebih produktif," kata Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon dalam laporan Pembangunan Manusia beberapa waktu lalu.

Armida mengaku senang lantaran sejumlah indikator indeks pembangunan manusia memang menunjukkan perbaikan seperti ditargetkan dalam Tujuan Pembangunan Milenium. Armida pun membeberkan berbagai keberhasilan tersebut.

Pertama, tingkat kemiskinan ekstrim, yaitu proporsi penduduk yang hidup dengan pendapatan per kapita di bawah US$1 per hari, telah menurun dari 20,6 persen pada 1990 menjadi 5,9 persen pada 2008.

Kedua, hasil survei pada 2009 menyebutkan tingkat melek huruf penduduk di Indonesia mencapai 99,47 persen. Ketiga, terkait kesetaraan jender terlihat peningkatan rasio melek huruf perempuan terhadap laki-laki pada kelompok usia 15-24 tahun yang mencapai 99,85. Selain itu, kontribusi perempuan di sektor pekerjaan nonpertanian hingga kursi di parlemen mengalami peningkatan.

Keempat, angka kematian bayi menurun cukup signifikan dari 68 anak pada 1991 menjadi 34 anak per 1.000 kelahiran pada 2007. Kelima, pada periode yang sama angka kematian ibu melahirkan menurun dari 390 menjadi 228 per 100 ribu kelahiran.

Keenam, angka terkena malaria per 1.000 penduduk menurun dari 4,68 pada 1990 menjadi 1,85 pada tahun 2009. Ketujuh, akses rumah tangga terhadap air minum layak dan sanitasi meningkat pesat, misalnya untuk air minum layak dari 37,73 persen pada 1993 menjadi 47,71 persen pada 2009.

"Dari berbagai capaian itu terlihat bahwa kesejahteraan masyarakat Indonesia meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi," kata Armida.

Jika mengacu pada laporan Bank Pembangunan Asia (ADB) yang berjudul "The Rise of Asia's Middle Class 2010", tak bisa dipungkiri jumlah orang miskin, dengan pengeluaran di bawah US$2 per orang memang menurun.

Sebaliknya, jumlah kelompok kelas menengah Indonesia dengan pengeluaran di atas US$2 per orang meningkat pesat selama 10 tahun terakhir. Jika pada 1999 kelompok kelas menengah atas baru sekitar 25 persen atau 45 juta jiwa, namun satu dekade kemudian melonjak jadi 42,7 persen atau 93 juta jiwa.

Perbaikan kualitas hidup warga Indonesia ini juga menjadi perhatian lembaga pemeringkat, Moodys Investor Service yang Rabu ini berkunjung ke Bappenas. "Moodys melihat bagaimana pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium yang semakin baik di Indonesia, meski ada masalah pengangguran terdidik yang cukup tinggi," kata Sekretaris Menteri PPN Syahrial Loetan, 8 Desember 2010.

Membaiknya peringkat Indonesia dalam soal Indeks Pembangunan Manusia, hanya satu dari sejumlah keberhasilan lainnya. Selain indeks tersebut, Indonesia juga mengalami sejumlah perbaikan yang lain.

Misalnya, posisi daya saing Indonesia meningkat dari posisi 53 pada 2009 menjadi peringkat 44 dari 139 negara pada tahun ini menurut Global Competitiveness Index terbitan September 2010. Selain itu, United Kingdom Trade and Investment juga menaikkan ranking Indonesia sebagai negara tujuan investasi selain negara-negara Brazil, Rusia, India dan China (BRIC) dari posisi ke-6 menjadi posisi ke-2.

Demikian halnya dengan perbaikan peringkat utang Indonesia oleh sejumlah lembaga pemeringkat, penurunan rasio utang terhadap produk domestik bruto, peningkatan cadangan devisa, kenaikan ekspor secara signifikan hingga soal pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat.

"Indonesia berniat terus meningkatkan anggaran infrastruktur dari waktu ke waktu untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen pada 2014 mendatang," kata Syahrial Loetan.
• VIVAnews
Share:

Sabtu, 04 Desember 2010

Helen Thomas: Zionis Yahudi Menguasai Gedung Putih, Wall Street, Kongres Dan Hollywood

Veteran wartawan Gedung Putih yang sudah dipecat karena mengkritik Israel, Helen Thomas mengatakan bahwa selama ini Zionis mengendalikan secara penuh kebijakan luar negeri dan lembaga-lembaga AS lainnya.
Lebih jelasnya Helen Thomas, mengatakan Israel tidak pernah bisa dikritik di Amerika Serikat karena Zionis mengendalikan kebijakan luar negeri Amerika serta lembaga-lembaga utamanya.

"Saya bisa menyebut siapapun presiden AS, tapi saya tidak bisa menyentuh Israel, yang memiliki jalan-jalan Yahudi di Tepi Barat," kata Thomas.

Kolumnis berusia 90 tahun ini mengatakan bahwa Gedung Putih, Kongres, Wall Street dan Hollywood semua dimiliki oleh Zionis.

"Kongres, Wall Street, Gedung Putih, dan Hollywood, dimiliki oleh Zionis. Tak ada pertanyaan, menurut pendapat saya," katanya.

Kelompok-kelompok Yahudi menyebut komentar Thomas 'tidak adil dan fanatik. Mereka juga mengecam pernyataan Helen Thomas tersebut. (eramsulim.com)
Share:

Sabtu, 02 Oktober 2010

Israel Culik Sekitar 500 Anak Palestina Setiap Tahun

Ansar Al-Asra, sebuah organisasi hak asasi manusia, melaporkan Kamis kemarin (30/9) bahwa Israel menculik sekitar 500 tahanan Palestina di bawah usia 18 tahun setiap tahunnya dan masih ada sekitar 310 dari mereka di penjara-penjara Israel.

Organisasi ini menegaskan bahwa Israel telah menciptakan hukum militer rasis yang memungkinkan untuk melakukan penangkapan dan penyiksaan terhadap tahanan Palestina, menambahkan bahwa pengutukan internasional berulang kali tidak menghalangi Israel dari melakukan pelanggaran tersebut.

Ansar Al-Asra mencatat bahwa Israel mengidentifikasi anak-anak Palestina sebagai mereka yang di bawah usia 16, sementara anak-anak Israel sebagai orang-orang di bawah usia 18 tahun dan menggunakan nomor hukum 132 untuk membenarkan penangkapan dan penuntutan anak-anak Palestina.

Beberapa pelanggaran Israel disebutkan dalam laporannya mengatakan bahwa anak-anak Palestina di penjara-penjara Israel terancam jika mereka tidak bekerja sama mereka akan diperkosa dan dibunuh atau keluarga mereka akan dirugikan, dan kadang-kadang mereka ditempatkan di ruangan khusus dengan penjahat dewasa yang menekan mereka.
Share:

Selasa, 29 Juni 2010

Luanda, Kota Termahal di Dunia

Kota dengan biaya hidup termahal di dunia bukan lagi Tokyo atau New York tetapi Luanda. Di mana Luanda? Itu adalah ibukota Angola, negara kaya minyak yang didera kemiskinan di Afrika.

Berdasarkan survei terbaru Mercer tahun ini yang bertajuk Mercer Worldwide Cost of Living Survey, Luada dan sejumlah kota di negara berkembang di Afrika dan Asia menempati posisi teratas kota-kota dengan biaya hidup termahal untuk ekspatriat. Luanda telah mengalahkan ibukota Jepang, Tokyo, dari puncak daftar Mercer. Tokyo, yang secara teratur dinilai sebagai salah satu kota dunia yang paling mahal, tahun ini menempati posisi kedua, sementara Ndjamena, ibukota Chad, negara miskin dan penuh kekerasan, menduduki posisi ketiga.

Survei itu, yang mencakup 214 kota di lima benua dan mengukur biaya komparatif lebih dari 200 item di setiap lokasi, mengatakan kota-kota di negara berkembang sebenarnya lebih mahal bagi ekspatriat untuk tinggal ketimbang kota-kota di negara Barat seperti New York atau Washington DC, yang biasanya dianggap mahal. "Banyak orang menganggap, kota-kota di negara berkembang murah tetapi itu tidak selalu benar untuk ekspatriat yang bekerja sana," kata peneliti senior Mercer, Nathalie Constantin-Metral, dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip Reuters.

"Di beberapa kota di Afrika, biaya ini dapat menjadi luar biasa tinggi, khususnya biaya akomadasi yang baik dan aman," katanya. "Kami telah melihat peningkatan permintaan untuk informasi mengenai kota-kota Afrika dari berbagai bidang usaha - perusahaan pertambangan, layanan keuangan, penerbangan, manufaktur, utilitas dan energi."

Peringkat kota-kota itu berdasarkan biaya komparatif terhadap lebih dari 200 item di setiap lokasi termasuk perumahan, transportasi, makanan, pakaian, barang-barang rumah tangga, dan hiburan. New York digunakan sebagai patokan index dan pergerakan mata uang diukur terhadap dollar AS.

Berdasarkan kriteria-kriteria itu, tiga kota Afrika -Luanda, Ndjamena dan Libreville di Gabon (posisi ke tujuh- berada di antara 10 kota termahal dunia untuk pertama kalinya. Hal itu mencerminkan adanya peningkatan ekonomi yang signifikan di wilayah itu untuk semua sektor bisnis.

Kota-kota Asia juga berada di antara yang paling mahal di dunia: selain Tokyo yang menempati peringkat kedua, Osaka berada di peringkat ke 6 dan Hong Kong bersama Zurich di posisi 8.

Masih menurut peringkat Mercer itu, Oslo berada di urutan 11, Milan 15, dan London dan Paris 17. Ketiganya tergolong kota termahal di Eropa, sedangkan kota yang paling tidak mahal di Eropa adalah Tirana, di Albania.

Tinggal di Timur Tengah juga tidak cukup murah: Tel Aviv berada 19 yang merupakan kota termahal di kawasan itu, diikuti Abu Dhabi (50) dan Dubai (55). Tripoli (186) di Libya merupakan kota yang paling tidak mahal untuk Timur Tengah. "Biaya akomodasi terus menurun di Abu Dhabi dan Dubai, hal itu menurunkan biaya hidup untuk ekspatriat," kata Constantin-Metral.

Ibu kota komersial Brasil, Sao Paulo berada di peringkat 21 dan menjadi kota termahal di benua Amerika. Penguatan mata uang Brasil terhadap dolar AS menjadi penyebabnya. Di Amerika Serikat, New York berada diurutan 27 (yang merupakan kota mahal untuk AS), diikuti Los Angeles (55), Washington, D.C. (111) dan kota yang paling tidak mahal adalah Winston-Salem di North Carolina (197).

"Melemahnya dolar AS terhadap sejumlah mata uang lainnya, dikombinasikan dengan penurunan biaya sewa akomodasi, telah menarik turun peringkat kota-kota AS," kata Constantin-Metral.

Lalu kota mana yang paling murah untuk ekspatriat? Karachi di Pakistan, kata survei Mercer.
Share:

Selasa, 01 Juni 2010

Israel Serang Kapal Pembawa Bantuan, 19 Relawan Tewas

Israel menuai protes dan kecaman dari seluruh dunia. Hal itu terjadi setelah marinir dan pasukan komando TNI-AL negara tersebut menyerbu dan menyerang armada enam kapal yang membawa bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina di Jalur Gaza kemarin pagi (31/5).

Serangan atas rombongan kapal yang tergabung dalam Freedom Fotilla itu terjadi di wilayah perairan internasional dekat Jalur Gaza sebelum subuh. Dalam serangan tersebut, sedikitnya 19 penumpang kapal bantuan tewas dan 36 lainnya luka-luka.

Setelah insiden tersebut, enam kapal asing berikut para penumpang dan isinya dibawa ke Ashdod, kota pelabuhan Israel.

Kabarnya, hingga tadi malam WIB, sekitar 700 orang yang menumpang kapal-kapal itu masih diinterogasi militer Israel.

Ada beberapa informasi soal korban jiwa dalam serangan tersebut. Militer Israel menyebutkan bahwa 10 penumpang kapal Mavi Marmara yang berbendera Turki tewas. Tetapi, stasiun televisi Israel, Channel 10 TV, melaporkan bahwa 19 penumpang kapal tewas dan 36 lainnya luka-luka dalam serangan itu.


Sementara itu, IHH, lembaga swadaya masyarakat (LSM) Turki yang tergabung dalam armada bantuan kemanusiaan tersebut, menyatakan, sedikitnya 15 tewas. Sebagian besar korban adalah warga negara Turki.

Penumpang kapal-kapal itu merupakan relawan dan aktivis dari Turki, Eropa, Israel, Palestina, Israel, dan AS. Ada pula anggota parlemen Eropa dan sejumlah tokoh lintas agama.

Pembantaian berdarah tersebut mengakhiri misi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang dikenai blokade dan embargo oleh Israel beberapa tahun ini. Insiden itu juga terjadi sebelum pertemuan bilateral Presiden AS Barack Hussein Obama dan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu di Washington DC.

Reporter stasiun TV Al-Jazeera melaporkan, tentara Israel terus menembaki kapal-kapal bantuan sebelum menyerbu dan menaikinya. Saat kejadian itu, dia menumpang salah satu di antara tiga kapal berbendera Turki yang tergabung dalam rombongan. Dua kapal lainnya berbendera Yunani dan satu lagi berbendera AS.

Tetapi, tentara Israel mengklaim hanya menembak setelah diserang para aktivis dengan tongkat, pisau, dan api. Israel juga telah menyita ''senjata-senjata'' yang digunakan para aktivis tersebut.

''Di atas kapal, kami menemukan sejumlah senjata yang siap digunakan dan yang telah dipakai untuk menyerang pasukan kami,'' kata Wakil Menlu Israel Danny Ayalon. ''Tujuan penyelenggara (bantuan) itu adalah melakukan kekerasan. Akibatnya, juga terjadi kekerasan dan membawa korban. Israel menyesalkan jatuhnya korban tewas dan telah berupaya untuk menghindari,'' lanjutnya.

Dari rekaman video milik rombongan kapal, jelas terlihat bahwa tentara Israel memerintahkan armada Freedom Fotilla untuk berhenti. Selanjutnya, tentara Israel menaiki kapal dan terlibat kontak fisik dengan penumpang. Seorang pria penumpang kapal mengayunkan kayu ke arah tentara Israel.

Dalam rekaman yang telah disebarkan ke seluruh jaringan internet itu, pasukan komando Israel yang memakai tutup wajah dan kepala warna hitam turun dari helikopter. Setelah terjadi kontak fisik, beberapa orang terluka dan terbaring di dek kapal.

Televisi Israel juga menayangkan gambar aktivis yang menikam seorang tentara Israel. Anggota pasukan serbu Israel menuturkan, dia diserang dengan logam batangan dan pisau saat turun ke kapal dari helikopter sekitar pukul 04.00 (pukul 08.00 WIB). ''Beberapa aktivis yang berbicara dalam bahasa Arab lantas mencoba untuk menyandera kami,'' katanya.

Israel mengklaim, 10 tentaranya juga terluka dalam bentrok tersebut. Dua di antaranya luka parah. Para korban luka, termasuk penumpang kapal bantuan, dilarikan ke rumah sakit Israel dengan helikopter.

Serangan Israel tersebut menuai reaksi dari seluruh dunia. Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut serangan itu sebagai ''pembunuhan masal atau pembantaian''. Abbas juga mengumumkan masa berkabung tiga hari. Bersama otoritas Palestina, dia menyerukan Dewan Keamanan (DK) PBB untuk mengadakan pertemuan darurat. Seruan pertemuan darurat DK PBB juga dilontarkan PM Lebanon Saad Hariri.

Komunitas Arab menyerukan balasan terhadap serangan Israel. Mereka juga menyuarakan protes dan unjuk rasa di semua negara. Para pemimpin muslim mengutuk serangan itu sebagai ''kejahatan'' dan ''tidak manusiawi''.

Bahkan, sejumlah negara yang dekat dan menjadi sekutu Israel juga bereaksi dengan membekukan hubungan militer. Mereka juga memanggil duta besar Israel di negara mereka untuk menyampaikan nota protes diplomatik. Reaksi itu tidak berlebihan karena para penumpang kapal bantuan berasal dari banyak negara.

Sekjen PBB Ban Ki-moon menyatakan shock atas serangan Israel atas konvoi kapal yang mengangkut bantuan serta para aktivis pro-Palestina, jurnalis, dan anggota parlemen di perairan internasional tersebut. ''Perlu investigasi menyeluruh untuk menyelidiki bagaimana tragedi berdarah tersebut bisa terjadi,'' katanya. Dia juga mendesak Israel menjelaskan soal serangan tersebut.

Utusan dan pakar hak asasi manusia PBB malah meminta masyarakat dunia mengadili para pembuat kebijakan Israel. Richard Falk, utusan khusus PBB untuk wilayah pendudukan Palestina, menyerukan seluruh dunia memboikot dan memberikan sanksi pada Israel.

''Masyarakat internasional perlu membawa (para pemimpin Israel) ke pengadilan karena bertanggung jawab terhadap pembunuhan para aktivis perdamaian yang tidak bersenjata,'' katanya dalam pernyataan kemarin. ''Israel bersalah karena perilakunya yang sangat mengejutkan dengan menggunakan senjata mematikan atas warga sipil tidak bersenjata di kapal di laut bebas. Di sana, yang berlaku kemerdekaan navigasi dan pelayaran,'' tambahnya.

Takhta Suci Vatikan juga menyuarakan ''duka mendalam dan keprihatinan'' atas jatuhnya korban jiwa. Negara-negara Eropa memanggil duta besar Israel di wilayah mereka untuk menjelaskan insiden tersebut.

Pemerintah Turki juga menarik duta besarnya di Tel Aviv, Israel. Mereka mengingatkan pula bahwa serangan itu akan membawa konsekuensi terhadap hubungan bilateral. Deputi PM Bulent Arinc juga menyatakan tiga rencana latihan militer bersama dengan Israel ditangguhkan.

Di Ankara, rakyat Turki meluapkan kemarahan mereka. Ribuan orang berdemonstrasi untuk protes serangan Israel. Polisi mencegah massa yang marah agar tidak merusak saat berunjuk rasa di luar misi Israel di kota tersebut.

Yunani juga menarik diri dari latihan militer bersama dengan Israel. Negeri itu juga membatalkan kunjungan panglima angkatan udaranya (AU) ke Israel.

Reaksi keras lainnya datang dari Iran. Presiden Mahmoud Ahmadinejad mengutuk serangan Israel sebagai ''kejahatan rezim Zionis''. Hamas, kelompok garis keras Palestina yang kini berkuasa di Gaza, mendesak dunia Islam untuk bangkit dan melawan Israel. Mesir mengecam tindakan Israel sebagai ''aksi pembantaian''. Sementara itu, parlemen Kuwait menyebut serangan Israel sebagai ''kejahatan''.

Di Eropa, kecaman terhadap Israel relatif lebih lunak. Uni Eropa menuntut agar Israel melakukan ''penyelidikan menyeluruh''. Beberapa negara Uni Eropa mendesak pertemuan darurat untuk membahas insiden tersebut. Spanyol (presiden Uni Eropa saat ini), Prancis, Swedia, Norwegia, Denmark, Austria, dan Yunani telah memanggil duta besar Israel untuk meminta penjelasan terhadap penyerangan tentaranya.

Dari Washington, AS hanya menyesalkan serangan itu. Gedung Putih tidak mengutuk atau mengecam secara terbuka negara yang menjadi sekutu dekatnya di Timur Tengah tersebut. ''Kami sangat menyesalkan jatuhnya korban dan saat ini terus bekerja untuk memahami kondisi di seputar tragedi tersebut,'' kata juru bicara Gedung Putih William Burton.

Presiden Barack Obama dijadwalkan bertemu dengan PM Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Gedung Putih hari ini (1/6). Netanyahu kemarin justru memutuskan kembali ke negaranya setelah mengadakan lawatan ke Kanada. Dia pun membatalkan kunjungan dan pembicaraan dengan Obama. ''PM Netanyahu memutuskan untuk mempercepat lawatan ke Kanada dan segera kembali ke Israel,'' kata juru bicaranya.(jawapos.co.id)
Share:

Selasa, 16 Februari 2010

Dua KA Komuter Tabrakan saat Jam Sibuk, 25 Orang Tewas

BRUSSELS - Tabrakan dua kereta api (KA) komuter saat jam sibuk mengguncang Belgia kemarin (15/2). Tabrakan KA komuter secara berhadapan itu terjadi di luar stasiun Buizingen, dekat Kota Halle, 15 km barat daya Brussels, pukul 08.30 waktu setempat (pukul 14.30 WIB). Sedikitnya, 25 orang tewas dan 150 lainnya luka-luka dalam kecelakaan tersebut.

Perdana Menteri (PM) Belgia Yves Leterme langsung membatalkan lawatan ke Kosovo setelah mendapat kabar soal tabrakan. Leterme mengubah rencananya hanya beberapa menit setelah mendarat di Bandara Pristina, Kosovo.


''Semua bantuan darurat telah dikerahkan di lokasi kejadian. Korban luka paling serius telah dirawat di tempat sebelum dibawa ke rumah sakit yang paling dekat,'' tutur Wali Kota Halle, Dirk Pieters.

Kepada stasiun televisi RTBF, Menteri Dalam Negeri Etienne Schouppe melaporkan banyak korban mengalami luka serius dan harus amputasi.

Data jumlah korban tewas semula sempat simpang siur. Lodewijk De Witte, gubernur Provinsi Flemish Brabant, menyebut bahwa 15 pria dan tiga wanita tewas dalam kecelakaan itu. Tetapi, dia menyatakan bahwa korban jiwa mungkin terus bertambah.

Sedangkan Dirk Pieters menyatakan, sedikitnya 20 orang tewas dalam tabrakan itu. Data dari Belgian National Railways (perusahaan KA Belgia), seperti dilaporkan kepada jaringan radio VRT, menyebutkan bahwa 25 orang tewas.

Begitu hebatnya tabrakan, dinding gerbong salah satu KA mengelupas akibat tertembus KA yang lain. Setelah terlempar, beberapa gerbong KA terguling dalam posisi menutupi rel di jalur sebelahnya. Kabel listrik rusak dan terputus akibat tertimpa gerbong itu. Akibatnya, saluran listrik di area sekitar stasiun rusak berat.

Sejauh ini penyebab tabrakan itu belum dipastikan. Menurut Juru Bicara Belgian National Railways, Jochen Goovaerts, pihaknya menunggu investigasi dari otoritas yang berwenang. Salah satu dari KA itu berangkat dari Quievrain menuju Liege. Sedangkan KA lainnya berangkat dari Leuven menuju Braine-le-Comte.

Sedangkan De Witte mengatakan kecelakaan itu terjadi karena salah satu KA kemungkinan besar mengabaikan perintah berhenti lewat lampu merah yang menyala. Kondisi rel saat itu juga tertutup salju sehingga menyulitkan masinis menghentikan laju KA.

''Tabrakan itu amat keras. Kereta sepertinya tidak bisa direm. Kereta terbalik dan banyak penumpang shock,'' ujar seorang penumpang pada televisi RTL.

Christian Wampach, 47, penumpang KA, mengaku tak menduga akan mengalami kecelakaan. ''Benar-benar mimpi buruk. Saya bersama penumpang lain terlempar selama 15 detik. Ada sejumlah korban luka di gerbong saya. Tetapi, saya rasa seluruh korban tewas berada di gerbong pertama,'' tuturnya dengan kepala diperban. Dia dirawat di kompleks olahraga dimana banyak korban luka ringan dapat perawatan.

''Ketika keluar dari gerbong, kami melihat banyak jasad bergeletakan di rel dan jalur kereta. Beberapa di antaranya dalam kondisi terpotong,'' cerita Patricia Lallemand, 40, penumpang yang berada di gerbong sama dengan Wampach. Tapi, Lallemand tak luka.

Tabrakan tersebut berdampak pada lalu-lintas KA, termasuk di Eropa barat. Perjalanan KA dari Brussels menuju barat daya Belgia dihentikan. Begitu pula jalur kereta cepat antara Paris dan Brussels. KA ekspres Thalys dan Eurostar yang keluar-masuk Kota Brussels juga terganggu.

Thalys menyarankan para penumpang mengubah perjalanan. Saat ini Thalys mengoperasikan KA cepat internasional yang menghubungkan beberapa kota utama di Belgia, Prancis, Jerman dan Belanda. Juru bicara Thalys, Patricia Baars, menyatakan terjadi kepadatan karena KA perusahaannya menggunakan jalur sama dengan KA komuter di dekat Halle.

Thalys memiliki 25 kereta yang beroperasi di jalur Paris dan Brussels setiap hari. Selain itu, mereka mengoperasikan tujuh kereta yang menghubungkan Brussels dengan Amsterdam serta enam kereta dari Belgia ke Cologne, Jerman.

''Tidak ada (kereta Thalys) yang beroperasi saat ini. Sulit mengetahui kapan kereta dapat beroperasi lagi,'' tutur Baars kepada Associated Press.

Eurostar menyatakan, ada kemungkinan mereka menutup layanannya sepanjang hari. Melalui website-nya, Eurostar menginformasikan bahwa mereka tidak akan melayani KA yang keluar dan menuju Brussels.

Tabrakan itu merupakan yang terburuk di Belgia sejak 28 Maret 2001. Saat itu, KA penuh penumpang melintasi jalur yang salah sehingga menabrak KA kosong (tanpa penumpang). Delapan orang tewas. Dua tahun lalu, lebih dari 40 orang luka ketika KA melaju di jalur salah dan menabrak KA pengangkut di Hermalle-sous-Huy, Belgia bagian tengah. (AFP/AP/Rtr/war/dwi)
Share:

Kamis, 27 Agustus 2009

U.S. senators Edward Kennedy dies at age 77

U.S. Senator Edward Kennedy, a towering figure in the Democratic Party who took the helm of one of America's most fabled political families after two older brothers were assassinated, died at age 77, his
family said.

Kennedy had brain cancer, which was diagnosed in May 2008.

After a funeral Mass in Boston on Saturday, he will be buried later that day at Arlington National Cemetery outside Washington, near the graves of his brothers President John F. Kennedy and Senator Robert Kennedy.


He was one of the most influential and longest-serving senators in U.S. history, a liberal standard-bearer who recovered politically from a string of personal scandals to
become known as a consummate congressional dealmaker.

Kennedy's death marked the twilight of a political dynasty and dealt a blow to Democrats who lost their chief champion of President Barack Obama's call for an overhaul of the healthcare system.

"Edward M. Kennedy, the husband, father, grandfather, brother and uncle we loved so deeply, died late Tuesday night at home in Hyannis Port (Massachusetts)," the Kennedy family said in a statement early on Wednesday.

Kennedy was a longtime advocate of healthcare reform, a signature issue of Obama's presidency. Obama said on Wednesday he was heartbroken to hear of the death of Kennedy, a crucial supporter of his presidential candidacy.

"I cherished his confidence and momentous support in my race for the presidency," Obama said. "And even as he waged a valiant struggle with a mortal illness, I've profited as president from his encouragement and wisdom."

Kennedy's endorsement last year was seen as pivotal in Obama's winning of the Democratic presidential nomination. Many saw it as the passing of the political torch to a new generation. A year to the day before his death, Kennedy made an electrifying speech to the Democratic convention that nominated Obama for president.

Kennedy had recently urged Massachusetts lawmakers to change state law so the Democratic governor, if necessary, could quickly fill a Senate vacancy.

Known as "Teddy," he was the brother of John Kennedy, assassinated in 1963, Robert Kennedy, fatally shot while campaigning for the 1968 Democratic presidential nomination, and Joe Kennedy, a pilot killed in World War Two.


From lightweight to lion

When he first took the Senate seat previously held by John Kennedy in 1962, he was seen as something of a political lightweight who owed his ascent to his famous name.

Yet during his nearly half century in the chamber, Kennedy became known as one of Washington's most effective senators, crafting legislation by working with lawmakers and presidents of both parties, and finding unlikely allies.

At the same time, he held fast to liberal causes and was a lightning rod for conservative ire.

"The Kennedy name is synonymous with the Democratic Party, and at times Ted was the target of partisan campaign attacks.

But in in the United States Senate I can think of no one who engendered greater respect or affection," Obama said.

Kennedy helped enact measures to protect civil and labor rights, expand healthcare, upgrade schools, increase student aid and contain the spread of nuclear weapons.

"There's a lot to do," Kennedy told Reuters in 2006. "I think most of all it's the injustice that I continue to see and the opportunity to have some impact on it."

A Roman Catholic, Kennedy was nonetheless a staunch supporter of abortion rights, a fact noted by the Vatican's official newspaper in an article about his death.

The newspaper, L'Osservatore Romano, praised Kennedy for fighting for immigrant rights, gun control and higher minimum wages, but regretted his "unfortunate" support of abortion.

After Robert Kennedy's death, Edward was expected to waste little time in vying for the presidency. But in 1969, a young woman drowned after a car Kennedy was driving plunged off a bridge on the Massachusetts resort island of Chappaquiddick after a night of partying.

Kennedy's image was tarnished after it emerged he had failed to report the accident to authorities. He pleaded guilty to leaving the scene and received a suspended sentence.

Kennedy eventually ran for his party's presidential nomination in 1980 but lost to then-President Jimmy Carter.

His presidential ambitions thwarted, Kennedy devoted himself to his Senate career.

A 2009 survey by The Hill, a Capitol Hill publication, found that Senate Republicans believed Kennedy was the chamber's easiest Democrat to work with and most bipartisan.

Republican Senator John McCain called him "the single most effective member of the Senate if you want to get results."


'Lion' battled on

Kennedy had been largely sidelined in Congress since becoming ill. The "Lion of the Senate" began to use a cane and often looked drained as he mixed work with treatment.

Twelve Publishing said Kennedy "worked valiantly" to finish his 650-page autobiography, "True Compass," which is scheduled to be released Sept. 14.

Colleagues and staff said he remained determined to fulfill what he called "the cause of my life," providing health insurance to all Americans. He helped draft legislation to
overhaul the $2.5 trillion U.S. healthcare system, but was sidelined while it was discussed in Congress.

Kennedy's interest in healthcare dated from his own back injury suffered during a 1964 plane crash that damaged his spine and left him with persistent pain, and later, his son's bout with cancer in the 1970s.

"I've benefited from the best of medicine but I've also witnessed the frustration and outrage of patients and doctors alike as they face the challenges of a system that shortchanges millions of Americans," he wrote in a May 28 issue of the Boston Globe.

Kennedy never fully escaped the cloud of the Chappaquiddick accident. A decades-long argument arose about whether the senator, who was married to Joan Kennedy at the time, tried to cover up his involvement by leaving the scene while Mary Jo Kopechne's body remained submerged and whether police helped sweep such questions under the rug. All involved denied any cover-up.

Kennedy was divorced from Joan in 1983.

The 1991 Palm Beach rape trial of his nephew, William Kennedy Smith, caught a bloated Uncle Ted in a media glare.

Reports of heavy drinking and womanizing led to a public apology for "the faults in the conduct of my private life."

Kennedy was remarried soon after that to Victoria Reggie, a 38-year-old lawyer with two young children from her first marriage. He poured renewed energy into the Senate, where he would become the third-longest serving senator in history.

Even his Republican foes recognized Kennedy's dedication as he worked to protect civil rights, give federal help to the poor, contain the spread of nuclear weapons, raise the minimum wage, expand health coverage and improve America's schools.


Family standards

Born on Feb. 22, 1932, Edward Moore Kennedy was the last of four sons and five daughters born to millionaire businessman Joseph Kennedy, who would later be ambassador to Britain, and his wife, Rose. Jean Kennedy Smith, is the only surviving
sibling.

The Boston Irish family combined the competitive spirit of nouveau riche immigrants with acquired polish and natural charm. The sons were expected to mature into presidential timber and were groomed for that starting with the oldest, Joseph Jr., a bomber pilot who died in World War Two.

"I think about my brothers every day," Kennedy told Reuters. "They set high standards. Sometimes you measure up, sometimes you don't.



Share:

Senin, 24 Agustus 2009

Ancaman Kekalahan Perang AS di Afganistan

Saat dukungan publik AS terhadap pertempuran di Afganistan merosot, Presiden Barack Obama diperkirakan dalam waktu dekat diperhadapkan dengan 2 pilihan sulit. Kedua pilihan sulit itu adalah meningkatkan jumlah pasukan AS untuk menumpas pasukan musuh atau tetap berpegang pada jumlah pasukan yg telah disetujui sebesar 68.000 personel dan berisiko mengalami kegagalan politik apabila jumlah pasukan itu ternyata tidak memadai.


Jenderal Stanley McChrystal dari Angkatan Darat AS, panglima terkemuka AS di Afganistan, tengah merampungkan laporan tinjauan untuk memenangkan pertempuran tersebut. Namun, menurut Kepala Staf Gabungan AS, Laksamana Mike Mullen, laporan ini tidak secara khusus menyebutkan jumlah pasukan.

Sementara beberapa pejabat militer AS memperkirakan McChrystal akan mengajukan 20.000 personel tambahan untuk menghadapi situasi pertempuran yang semakin sulit di Afganistan. Salah satu anggota kongres terkemuka dari Partai Republik menekankan kemungkinan McChrystal tidak disetujui untuk mendapatkan dukungan terhadap jumlah pasukan tambahan sebesar yang diinginkannya.

Tiga tahun lalu, AS mengerahkan sekitar 20.000 personel di Afganistan. Jumlah pasukan AS akan meningkat 3 kali lipat menjadi 68.000 personel pada akhir tahun ini saat 17.000 personel tambahan, seperti diumumkan oleh Obama pada Maret, dikerahkan ke Afganistan. Tambahan 4.000 personel akan berdatangan ke negara ini untuk membantu pelatihan pasukan Afganistan.

Mike Mullen menggambarkan situasi keamanan yang labil di Afganistan "serius dan memburuk." Namun, Mike Mullen menolak untuk menyebutkan apakah pasukan tambahan diperlukan.

"Afganistan rentan dari serangan ekstremis dan Taliban yang berupaya merebut kembali tampuk kekuasaan dan saya rasa ancaman itu tidak akan berakhir," jelas Mullen.

Mullen juga menyampaikan keprihatinannya terhadap kemerosotan dukungan publik AS terhadap pertempuran di Afganistan yang berkepanjangan saat pasukan AS dan NATO memasuki operasi rekonstruksi dan masa pertempuran tahun ke-9 di Afganistan. Lebih dari 50 persen responden jajak pendapat Washington Post-ABC News yang dirilis sepekan terakhir berpendapat bahwa isu pertempuran di Afganistan tidak patut diperjuangkan lewat kehadiran pasukan AS.(kompas.com)
Share:

Kamis, 20 Agustus 2009

Malaysia mulls allowing protests without permits

Malaysia's government plans to ease a decades-old law requiring police permits for public protests, but only for gatherings held in stadiums and other designated places, reports and an official said Thursday.

Home Minister Hishammuddin Tun Hussein said Wednesday that the government is reviewing a law that forbids gatherings of three people or more without special police permission. A ministry official, who declined to be named citing protocol, confirmed Hishammuddin's announcement.

Authorities have rarely allowed protests organized by opposition politicians and activists, who complain permits are denied on the pretext of security. Their protests are deemed illegal, and organizers are usually charged in court.

Earlier this month police used tear gas and water cannons and arrested hundreds to stop an opposition-led mass rally against the Internal Security Act, which allows for indefinite detention without trial.

"At the end of the day, it is all about national security and stability," the New Straits Times quoted Hishammuddin as saying. "Thus far, the police had allowed gatherings that do not pose threats."

Hishammuddin said places, such as stadiums and "certain corners of the town," may be allocated for protests but declined to give details pending further studies.

The Star daily quoted him as saying that amendments to the law are expected to be debated by lawmakers in Parliament in December.

He also said the government is considering amending the Internal Security Act.

"The whole idea is to make these acts more relevant to the present time and ensure transparency so that there is no room for accusations of its abuse," the Times quoted Hishammuddin.

Hishammuddin said the government may shorten an initial detention period for investigations and change other provisions, but critics say the act must be abolished. They claim it is prone to abuse as government critics can be labeled a threat to national security and locked up indefinitely.

Prime Minister Najib Razak, who took office in April, is struggling to address voters' calls for more openness. His coalition's popularity reached an all-time low last year amid complaints of economic mismanagement, corruption and racial discrimination.

Share:

Selasa, 04 Agustus 2009

Indonesia should abide by ASEAN Charter :observer

Executive Director of the International Institute for Strategic Studies (IISS), Begi Hersutanto opined that Indonesia should abide by the Asean Charter because it has good effect on the country`s legal and political development.

"As one of the ASEAN member countries and signatory of the Asean Charter, Indonesia has to abide by the Charter," the official said.


Hersutanto said further that since the Asean Charter was signed by the Asean heads of government/state on December 2007, it had improved the ties among the member countries in legal affairs.

"Thus, Indonesia should abide by the Asean Charter both legally and politically," he said in observance of the Asean anniversary which falls on August 8.

According to him, the Asean Charter also brought about a significant improvement in international law as well as regional affairs.

Regarding the Asean Charter, several homeworks of the grouping should be completed, among others the border area problem either in the sea or on land, Hersutanto said.

The border area problem should be immediately settled, the official disclosed.
Asean groups Brunei Darussalam, Cambodia, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapore, Thailand, the Philippines and Vietnam was established on August 8, 1967.
Share:

Minggu, 12 Juli 2009

NASA delays launch of shuttle Endeavour to Sunday

(ANTARA News/Xinhua) - NASA has decided to postpone the scheduled Saturday launch of space shuttle Endeavour until Sunday due to lightning strikes, the U.S. space agency said.

The next launch attempt will be at 7:13 p.m. (2313 GMT) Sunday, according to NASA.
Endeavour should have blasted off to the international space station in mid-June, but was postponed by potentially dangerous leaks of hydrogen gas.


Endeavour`s 16-day mission will feature five spacewalks and complete construction of the Japan Aerospace Exploration Agency`s Kibo laboratory. Astronauts will attach a platform to the outside of the Japanese module that will allow experiments to be exposed to space.
Share:

Selasa, 07 Juli 2009

No plan to take Ambalat issue to ICJ

The Malaysian government has no immediate plan to take the overlapping claims on Ambalat waters to the International Court of Justice in The Hague, Deputy Foreign Minister Senator A. Kohilan Pillay told the Senate Monday.

The government would only do so as a last resort, he said in reply to Senator Maijol Mahap.


Kohilan Pillay said Malaysia was always in favor of negotiation process in matters pertaining to maritime border.

He also said that the Ambalat issue would not affect the cordial relations between Malaysia and Indonesia despite the issue being played up by the Indonesian media, especially in the run up to the Indonesian presidential election on Wednesday.

He said that Malaysia was confident that both countries would be able to find amicable solutions to the issue. (*)
Share:

Jumat, 22 Mei 2009

Israel PM says he is willing to start Mideast peace talks

Israel Prime Minister Benjamin Netanyahu said on Wednesday he told US President Barack Obama he was willing to launch peace talks with the Palestinians and Syria immediately.

"I said that I was ready to immediately begin peace talks with the Palestinians and with Syria," the right-wing premier told journalists upon his return from a three-day US trip.


He said he also made it clear to Obama that "any peace agreement must answer to Israel`s special security needs."

"We also agreed on the need to expand the peace process to Arab states," he said, adding that "Arab states should also make concrete concessions from the start."

"During the visit we reached understandings in some important fields.

"On Iran there was an understanding that the goal of US-Israeli joint policy is to prevent Iran from acquiring military nuclear captability," Netanyahu said.

"The president made it clear that the dialogue is not unlimited in time," and he accepted Israel`s "right to self-defence," Netanyahu said.
Share:

Minggu, 26 April 2009

Pemimpin Dunia Berjuang Keluar dari Krisis

Para pejabat keuangan dari kekuatan ekonomi besar dunia bertekad melanjutkan berbagai upaya untuk keluar dari resesi terburuk sejak 1930. Tujuan utamanya adalah membuat perbankan di setiap negara kembali mengucurkan kredit.

Walaupun demikian, para menteri keuangan berdebat dengan alot mengenai cara pemenuhan tambahan dana ke Dana Moneter Internasional (IMF) yang telah mencapai 1,1 triliun dollar AS.

Pertemuan dengan para pejabat keuangan dan IMF serta Bank Dunia di Washington, Amerika Serikat, dimulai Jumat (24/4) waktu setempat. Pertemuan itu hanya berselang tiga pekan setelah pertemuan para pemimpin Kelompok 20 (G-20).

Para menteri keuangan tidak membuat proposal baru dalam pertemuan Washington itu, tetapi menekankan bahwa setiap negara harus menjalankan komitmen yang telah dijanjikan.

Menteri Keuangan AS Timothy Geithner dan rekan-rekannya dari tujuh negara kaya (G-7) berjanji dalam pernyataan bersama akan memberikan obat fiskal, seperti pemangkasan pajak atau meningkatkan belanja pemerintah untuk memperbaiki perekonomian mereka. Selain itu, memperbaiki institusi keuangan di AS dan seluruh dunia dan kembali melancarkan kucuran kredit harus dilakukan sebelum perekonomian global dapat membaik.

”Kami berkomitmen untuk bersama-sama memperbaiki pasar tenaga kerja dan pertumbuhan serta mencegah krisis dengan magnitut sebesar ini terulang lagi. Kami akan melakukan segala cara yang diperlukan untuk mencegah hal itu terjadi lagi,” ujar para menteri keuangan itu.

Tugas pada setiap negara untuk memenuhi janji mereka dan para pejabat keuangan harus mendesak satu sama lain sehingga momentum ini tidak hilang.

”Implementasi adalah prioritas,” ujar Menteri Keuangan Perancis Christine Lagarde. Selain AS, anggota G-7 yang berpartisipasi adalah Jepang, Jerman, Perancis, Inggris, Italia, dan Kanada.

Dalam pertemuan tersebut juga tidak didapatkan komitmen fiskal baru untuk menaikkan pinjaman darurat IMF yang saat ini sudah terkumpul sebesar 500 miliar dollar AS sebagai pemadam kebakaran finansial. Upaya untuk menaikkan dana darurat tersebut sempat tercetus dalam pertemuan G-20 di London.

Takehiko Nakao, seorang pejabat senior pada Kementerian Keuangan Jepang, menyatakan, negara-negara tersebut akan bertemu lagi segera dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan dana sebelum akhir Juni.

Dalam pekan ini, Presiden AS Barack Obama akan meminta Kongres menambah dana sebesar 100 miliar dollar AS untuk IMF. Eropa dan Jepang juga sudah berkomitmen akan menambah sumbangan dalam jumlah yang sama. Akan tetapi, negara besar lainnya, seperti China, Rusia, dan Arab Saudi, belum menyatakan pendapat atau komitmen mereka sama sekali.

Namun, hal itu dapat diabaikan karena China dan negara berkembang besar lainnya, seperti India, ingin mengaitkan dukungan finansial seperti itu untuk membuat suara mereka lebih besar lagi di institusi global seperti IMF.

Keinginan itu sudah lama sekali diajukan, tetapi belum juga mendapat respons yang baik dari negara kaya anggota IMF lainnya.

Obligasi IMF

Di tengah kesepakatan memerangi krisis bersama, para menteri keuangan masih belum mencapai kata sepakat bagaimana meningkatkan sumber pendanaan bagi IMF. Perdebatan ini membuat IMF menjadi dua kubu, yaitu negara berkembang baru seperti China, Rusia, Brasil, dan India, serta negara kaya penguasa IMF seperti AS, Perancis, dan Inggris. Negara berkembang ingin agar negara kaya itu mendengarkan usulan dari mereka.

Isunya adalah bagaimana memenuhi janji untuk menyediakan dana sebesar 1,1 triliun dollar AS seperti yang telah disebutkan dalam pertemuan G-20. Negara kaya berharap agar China dan negara lain segera menyatakan berapa besar komitmen mereka. Adapun negara lain mendesak agar IMF lebih mempertimbangan penerbitan obligasi untuk mengumpulkan dana. Negara seperti China, India, Brasil, dan Rusia telah menyatakan akan membeli obligasi IMF daripada memberikan dana. IMF tidak pernah menerbitkan obligasi walaupun ide itu telah dikaji sejak tahun 1980-an.

Walaupun tampaknya skema penerbitan obligasi dan pinjaman tidak terlalu berbeda karena IMF harus sama-sama membayar bunga, perdebatan itu juga mengenai permintaan dari negara berkembang agar mendapatkan suara lebih banyak di IMF. Permintaan ini berarti menggerus dominasi Eropa dan AS seperti yang selama ini terjadi.
Share:

Sabtu, 18 April 2009

Obama-Chavez Bertegur Sapa di Trinidad

PORT OF SPAIN--Presiden AS Barack Obama dan timpalannya dari Venezuela Hugo Chavez saling menyapa sambil tersenyum di luar tempat Pertemuan Puncak Amerika di Port of Spain, Trinidad dan Tobago, beberapa menit sebelum upacara pertemuan tingkat tinggi tersebut dibuka Jumat malam waktu setempat.

Gambar dan tayangan TV yang dikeluarkan komite penyelenggara pertemuan puncak tersebut memperlihatkan Obama dan Chavez berjabat tangan dan saling menyapa, sementara senyuman menghiasi wajah mereka.

Menurut laporan dari Port of Spain, Obama menyapa dalam Bahasa Spanyol, sementara Presiden Venezuela itu menjawab dalam Bahasa Inggris.

"Saya menyapa Bush dengan tangan ini delapan tahun lalu; Saya ingin menjadi teman Anda," kata Chavez kepada Obama sebagaimana dilaporkan dalam pernyataan kantor kepresidenan Venezuela.

Obama dilaporkan juga menyapa para pemimpin lain yang ikut dalam pertemuan tingkat tinggi yang merupakan untuk pertama kali diikuti Obama sejak memangku jabatan Januari untuk memperlihatkan perubahan kebijakan pemerintah AS ke Amerika Latin dari apa yang diambil pendahulunya George W. Bush.

Chavez, sekutu kuat Kuba, telah menjadi salah satu pengeritik paling keras pemerintah Bush di mana Maret lalu ia menyebut Obama "orang bebal" setelah Presiden baru AS itu mengatakan Chavez menghalangi kemajuan di Amerika Latin.

Hubungan Washington dan Caracas telah keruh di bawah Chavez, yang seringkali menuduh para pejabat AS berusaha menggulingkan dia.

Chavez mengusir utusan AS untuk Caracas pada September dalam percekcokan mengenai kegiatan AS di negara sekutu Venezuela, Bolivia.

Chavez, mantan personel militer, mengatakan revolusi sosialis "dapat mengatasi" kebijakan pasar bebas AS di Amerika Selatan dan ia telah menjadi pelopor bagi sentimen anti AS di wilayah tersebut. Namun Washington mencapnya sebagai ancaman terhadap kestabilan kawasan.ant/kem
Share: