Sabtu, 06 Februari 2010

Warga Blok Cepu Masih Trauma Bau Busuk

Walaupun bau busuk yang kemarin sore tercium cukup menyengat sudah tidak muncul lagi, tetapi warga tetap was-was.

Terbukti, semalam banyak yang belum nyenak dalam tidur, karena terpikiran dengan kejadian sebelumnya. Sebab, dua kali mereka menderita akibat bau busuk yang menusuk hidung dan menyesakkan dada.

Beberapa warga yang menjadi korban bau busuk, Sabtu (6/2/2010) mengaku bingung akan berbuat apa. Sebab, rumah mereka sejauh ini terus menjadi sasaran bau busuk.

"Kami yakin, bau kemarin yang tercium dari Early Production Facility (EPF) atau bisa juga disebut Gas Oil Separation Plant (GOSP)," kata salah seorang korban, Parman.

Seperti diketahui, Parman adalah salah satu diantara tiga korban yang sampai harus mendapatkan bantuan oksigen untuk pernafasan.

Selain Parman, ada juga Marpuah dan Rumiyati. Ketiganya warga Desa Brabowan, Kecamatan Ngasem. Sebab, untuk bernafas mereka sangat sulit dan harus dapat alat bantuan.

Tidak hanya mereka bertiga, ada belasan korban lain yang mual-mual dan bahkan hingga muntah. Seperti dialami oleh Tasmi, Sadinem, Lasiran, Sikin, Srini, Gami, Rukminah, Sati, Mariman, Supiyah dan Listiyati.

"Yang pasti, sampai sekarang ini kami masih ketakutan jika bau tersebut muncul," tegas Sikin.

Ditambahkan, rasa was-was itu masih akan terbawa. Sebab, sejauh ini GOSP tetap akan berproduksi hingga kedepannya. "Bagaimana tidak takut, kalau dampaknya begitu terasa bagi warga," lanjutnya.

Sementara itu Kades Brabowan, Prihadi membenarkan, kalau masyarakatnya banyak yang masih ketakutan. Itu semua karena dampak munculnya bau dari sekitar GOSP.
"Itu sangat wajar, karena warga yang terkena secara langsung dampaknya," terangnya.[dul/ted]

Share:

0 komentar: