Jumat, 03 Februari 2012

Bukan Cuaca Buruk

Minggu kemarin, di wilayah kami tinggal dilanda angin yang cukup kencang hal itu mengakibatkan banyak pohon tumbang dan tidak jarang banyak genteng yang berjatuhan karena tiupan angin tersebut, sehingga malam harinya pihak PLN melakukan pemadaman listrik.

Begitu pula dengan rumah yang saya tempati juga tidak luput dari tiupan angin, sehingga atap rumah juga ada yang berterbangan hal itu mengakibatkan suara gemuruh malam itu begitu terasa sampai-sampai untuk istirahat malam itu pun terganggu.
Pagi harinya saya berusaha mencari tukang sehingga rumah yang kami tempati terasa nyaman kembali, dan Alhamdulillah pagi itu tukang yang aku inginkan akhirnya dapat aku temukan, dengan segera tukang tersebut aku ajak naik sepeda motor untuk menuju rumah sehingga atap yang telah terombang-ambing oleh tiupan angin dapat segera diperbaiki.
Tidak butuh waktu lama tukang tersebut dapat menyelesaikan pekerjaannya namun setelah selesai melakukan tugasnya, pak tukang menyampaikan bahwa ada beberapa atap yang sudah berlubang dan mungkin akan berakibat kebocoran apabila hujan lebat mengguyur wilayah ini. Berhubung tidak ada alat untuk menambalnya akhirnya saya biarkan atap tersebut bocor.
Esok harinya benar saja apa yang dikatakan oleh pak tukang “bahwa akan terjadi kebocoran apabila hujan lebat mengguyur wilayah ini” tanpa berpikir panjang aku cari kaleng untuk menampung air yang lewat dari atap yang bocor dan Alhamdulillah masalah tersebut dapat teratasi.
Meskipun angin kencang dianggap oleh sebagian orang karena diakibatkan oleh cuaca buruk, namun saya berkesimpulan hal itu bukan merupakan cuaca buruk, justru orang/manusialah yang memiliki pikiran buruk karena kurang bisa memahami kejadian alam yang semuanya itu diciptakan oleh Allah SWT sebagai pemilik alam ini.

Share:

0 komentar: