Tim paling populer di Formula 1, Ferrari, sempat deg-degan berat menjelang start Grand Prix Bahrain di Sirkuit Sakhir kemarin (14/3). Mesin 2.400 V8 silinder pada mobil Fernando Alonso dan Felipe Massa sempat menunjukkan tanda-tanda tidak sehat.
Dengan cepat barisan Kuda Jingkrak pun membuat keputusan: Mengganti mesin kedua mobil Ferrari F10, untuk memberi peluang sebaik mungkin kepada Alonso dan Massa memburu kemenangan di seri pembuka musim 2010 tersebut.
Keputusan Ferrari itu berbuah manis. Alonso dan Massa tampil paling meyakinkan di lomba yang berlangsung 49 putaran tersebut. Mereka pun finis 1-2, meraih poin maksimal di klasemen pembalap dan konstruktor.
Alonso, yang kemarin menjalani debut bersama Ferrari, sebenarnya mengawali lomba dari urutan ketiga. Massa di depannya. Pole position dipegang Sebastian Vettel, bintang muda spektakuler Red Bull-Renault.
Begitu start, Alonso langsung menyodok ke urutan dua, di depan Massa. Namun, dia harus sabar menunggu sebelum bisa mengambil alih pimpinan lomba.
Vettel tampil begitu meyakinkan di depan. Dia mampu mengimbangi, kadang sedikit lebih cepat daripada Alonso. Ketika masa pergantian ban di kisaran putaran 15 pun, Vettel mampu menjaga posisi.
Apes bagi Vettel, knalpotnya rusak di pertengahan lomba. Dia tak mampu melaju secepat keinginannya. Pada lap 34, Alonso pun dengan mudah lewat. Tidak lama kemudian, Massa lewat.
Pada akhirnya, Vettel harus rela finis di urutan keempat, di belakang pembalap McLaren-Mercedes, Lewis Hamilton.
Begitu lepas dari Vettel, Alonso menggeber mobil habis-habisan. Mendekati finis, dia seolah ingin menunjukkan bahwa kemenangan ini diraih bukan sekadar lewat keberuntungan. Pembalap Spanyol itu mencatat fastest lap lomba pada putaran ke-45, hanya empat putaran menjelang finis.
Bagi Alonso, ini hasil yang membanggakan. Sebab, inilah lomba pertamanya bersama Ferrari, setelah akhir 2009 lalu meninggalkan Renault. Bagi Massa yang finis kedua, ini juga hasil membanggakan. Ingat, ini lomba pertama Massa sejak GP Hungaria pada Agustus 2009 lalu. Waktu itu, nyawanya sempat terancam ketika helmnya terhantam suspensi mobil lain.
Apalagi, kemenangan ini diraih setelah pagi yang menegangkan. Ketika mesin mereka harus diganti sebelum lomba, sempat banyak yang meragukan peluang Ferrari di Bahrain.
Menurut Ferrari, mesin Massa lebih dulu menunjukkan tanda-tanda gawat. Pukul 10 pagi sebelum lomba (start pukul 14.00 waktu setempat), FIA pun mengizinkan Ferrari mengganti mesin. Supaya semua aman, Ferrari lantas juga mengganti mesin mobil Alonso.
Tidak ada penalti yang dijalani Ferrari karena pergantian itu. Menurut aturan, dalam semusim pembalap boleh memakai delapan mesin. Selama belum menghabiskan delapan mesin, belum ada hukuman.
Memang, dengan menggunakan mesin kedua di seri pertama (dari 19 lomba), Ferrari terancam gawat di penghujung musim nanti. Namun, untuk sementara Ferrari mengaku tidak khawatir. Sebab, mesin pertama yang "gawat" itu bisa dipakai saat sesi latihan lomba-lomba berikutnya. Tidak terlalu mengurangi beban mesin-mesin kedua, ketiga, dan selanjutnya.
Seusai lomba, Alonso mengungkapkan kebahagiaannya. Ini kemenangan pertamanya sejak 2008.
"Ini hari yang sangat spesial bagi saya. Kembali meraih kemenangan selalu spesial, tapi lebih spesial lagi bersama Ferrari," ucapnya. "Tidak ada cara lain yang lebih baik untuk mengawali hubungan kami. Ini tim terbaik di dunia. Kami bekerja keras sepanjang masa persiapan. Kemenangan ini saya dedikasikan untuk seluruh warga Italia, semua mekanik di sini, serta Presiden (Ferrari) Luca di Montezemolo," lanjut Alonso.
Meski demikian, Alonso belum mau bicara peluang menjadi juara dunia 2010. Sukses awal baik, tapi masih ada banyak lomba tersisa. "Kami mendapat awal yang baik, tapi kami harus tetap bekerja. Ini waktunya untuk bekerja lebih keras lagi," tandasnya.
Schumi Keenam
Sementara itu, juara dunia tujuh kali Michael "Schumi" Schumacher menjalani lomba yang solid di Bahrain, lomba pertamanya sejak "pensiun" di penghujung 2006 lalu. Pembalap yang kini berusia 41 tahun itu mampu mengumpulkan sejumlah poin, finis di urutan keenam. Tepat di belakang rekan setimnya di Mercedes GP, Nico Rosberg.
Sebelum lomba, Schumi mengaku memang masih butuh sedikit waktu untuk kembali seintens dulu. Dia tidak mencari-cari alasan. Dengan tegas dia bilang bahwa dirinyalah yang butuh penyesuaian ulang. "Saya hanya perlu menemukan ritme lagi. Meski secara perlahan terus membaik, tapi ini masih sangat menantang," ucapnya.
Setelah lomba, Schumi menegaskan omongan itu. "Setelah tiga tahun (tidak balapan), saya pikir alamiah kalau kita harus menemukan lagi hal ini dan hal itunya. Saya dan tim akan bekerja keras untuk itu," ujarnya kemarin.
Dari Bahrain, sirkus F1 berlanjut ke Melbourne, Australia. Seri kedua itu dijadwalkan berlangsung pada 28 Maret mendatang. (aza)






0 komentar:
Posting Komentar