BOJONEGORO - Hujan deras yang mengguyur wilayah Bojonegoro dan sekitarnya mengakibatkan air permukaan Bengawan Solo naik. Akibatnya, sebagian tebing sungai di Dusun Dengok, Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Selasa (16/3) sekitar pukul 18.00 longsor hingga ketinggian 300 meter. "Berdasarkan pemantauan pemerintah desa yang dilaporkan kepada kecamatan, ada 10 rumah yang kondisinya memprihatinkan," kata Kusbiyanto, camat Trucuk, kemarin (17/3).
Dia menuturkan, saat ini rumah warga yang berada di dekat tebing tersebut tak ada yang ikut longsor. Tak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Sebab, begitu terdengar suara yang bergemuruh di bibir tebing sungai, warga langsung berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Kusbiyanto menjelaskan, karena tergerus air, jarak antara 10 rumah warga dengan bibir tebing bengawan hanya tinggal dua hingga lima meter. Keberadaan rumah warga itu diperkirakan hanya mampu bertahan hingga satu bulan ke depan, mengingat intensitas hujan masih cukup tinggi.
Dia menambahkan, saat ini pemerintah desa setempat sudah memberikan solusi kepada warga yang tinggal di bibir tebing Bengawan Solo untuk pindah atau direlokasi. Tempat yang sudah dipersiapkan ada di sekitar Dusun Gateng atau di jalan raya menuju wilayah Kecamatan Malo. Namun, rencana relokasi masih menemui kendala dari pemilik rumah sendiri. Mereka masih menolak pindah.
Sementara itu, Kepala UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Bengawan Solo di Bojonegoro Pudjo Buntoro memperkirakan, permukaan Bengawan Solo akan naik hari ini. Sebab, di wilayah hilir Bengawan Solo hujan turun cukup merata. "Karena itu, permukaan sungai berada di kisaran siaga I dan II," ujarnya.
Dia menjelaskan, kenaikan permukaan bengawan terjadi karena hujan lebat di wilayah Ponorogo dan Madiun kemarin. Di papan duga Sekayu Ponorogo ketinggian air mencapai titik 2,50 pada pukul 15.00. Sementara di papan duga A. Yani, Madiun, mencapai 4,52. Ini berarti statusnya siaga II.
Pudjo menjelaskan, pergerakan air dari Madiun dan Ponorogo, kemarin sore mulai tiba di Dungus, Ngawi. Dan tengah malam nanti, air kiriman tersebut mencapai Karangnongko, Ngraho, dan pagi ini mulai masuk Bojonegoro. "Namun, besar atau tidak (air kiriman dari Ponorogo dan Madiun) kita harus siap dan waspada," ingatnya. (tis/ade)






0 komentar:
Posting Komentar