Rabu, 06 Januari 2010

Jaga Kans Lolos Putaran Final

Tim nasional (timnas) Indonesia masih punya peluang lolos ke putaran final Piala Asia 2011. Meski, kans tersebut sangat tipis.

Salah satu syaratnya, Pasukan Garuda -julukan timnas Indonesia- harus bisa mengalahkan Oman pada pertandingan Pra-Piala Asia 2011 grup B di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, malam ini (siaran langsung RCTI mulai pukul 18.30).

Seri apalagi kalah akan langsung mengubur tradisi Indonesia yang selalu lolos putaran final Piala Asia sejak 1996. Berarti pula, Bendol -sapaan karib Benny Dolo, pelatih timnas Indonesia- menjadi pelatih yang gagal melanjutkan tradisi timnas menuju putaran final even sepak bola empat tahunan bangsa-bangsa Asia tersebut.

Jika pun menang, belum tentu pula timnas Indonesia bisa melenggang ke putaran final di Qatar. Hasil laga di waktu yang sama, Kuwait kontra Australia, di Stadion Kuwait, S.C. Stadium, sangat memengaruhi kelolosan Bambang Pamungkas dkk. Jika dua tim itu menuai hasil seri, Indonesia tak bakal melangkah ke putaran final.

Nasib Oman juga berada di ujung tanduk. Laga tersebut sekaligus menentukan peluang tim besutan pelatih asal Prancis Claude Le Roy tersebut ke Qatar. Oman juga butuh kemenangan.

"Dilihat besok (hari ini, Red) bagaimana mainnya. Kalau menang, ya harus menang (dengan gol) banyak," kata Bendol.

Bahkan, secara terang-terangan, dia menilai bahwa laga lain di grup B bakal lebih kompetitif. Menurut dia, Australia dan Kuwait memiliki peluang lebih besar untuk maju ke putaran final karena perolehan nilai yang lebih baik. Saat ini, keduanya sama-sama mengumpulkan tujuh poin dari empat pertandingan yang sudah dijalani. Sementara itu, Oman berada di posisi ketiga dengan empat poin dan Indonesia sebagai juru kunci dengan tiga poin.

Banyaknya persoalan yang menerpa timnas Indonesia, mulai cedera pemain hingga beberapa pemain yang datang terlambat ke pelatnas, membuat Bendol hanya berharap agar anak didiknya memiliki bekal psikologis yang lebih baik daripada lawan karena main di kandang. Beberapa pemain yang menuai cedera selama persiapan akhir itu, antara lain, M. Ridwan, Budi Sudarsono, dan Isnan Ali. Pemain pilar Boaz Solosa sempat mangkir dan baru bergabung tiga hari terakhir.

"Saya ingin mereka menunjukkan semangat juang yang sama seperti saat melawan Kuwait. Mereka juga harus bisa menjaga emosi saat di lapangan sehingga tidak sampai merugikan tim," ujar Bendol.

Salah satu modal yang membuat Bendol optimistis adalah keberhasilannya menahan imbang Oman pada laga tandang 19 Januari lalu. Hanya, Bendol juga tak bisa menutup mata bahwa saat itu Oman baru saja melakoni final Piala Teluk dan berhasil menjadi juara hingga tak bisa menurunkan kekuatan penuh.

Bendol juga tak menutup-nutupi kekhawatirannya setelah melihat kualitas dan materi pemain yang dimiliki Oman. "Saya harus siap menghadapi Oman yang memiliki fisik dan kualitas individu yang lebih unggul," ujar pria yang menjabat direktur teknik Persija Jakarta itu.

Saat menghadapi Kuwait pada 18 November lalu, timnas Indonesia unggul lebih dahulu melalui gol yang dicetak Budi Sudarsono. Sayang, Kuwait menyamakan kedudukan kemudian.

Di lain pihak, pelatih Oman Claude Le Roy juga tak kalah optimistis. "Para pemain sangat antusias karena pertandingan itu adalah penentuan langkah selanjutnya bagi kami untuk lanjut atau tidak," ucapnya.

Share:

0 komentar: