Sabtu, 14 Maret 2009

Stadion Letjend H. Soedirman Angker, Tapi Sayang Minim Perawatan

Keangkeran stadion Letjend Soedirman mulai ditakuti oleh kesebelasan-kesebelaasn lain yang akan bertanding di stadion yang letaknya di ujung timur Kota Bojonegro tersebut, mereka yang akan menantang tim tuan rumah Persibo Bojonegoro harus bepikir dua kali untuk dapat mencuri poin di stadion yang memiliki kapasitas sekitar 15 ribu penonton.

Adapun tim yang yang sudah menjadi korban keangkeran stadion Letjend Soedirman adalah Persiku Kudus, PSIR Rembang, Persekabpas Pasuruan, Persema Malang, dan yang terakhir adalah Pelita Jaya Jawa Barat diajang Copa Dji Sam Soe Indonesia. Dengan kemenangan itulah Persibo mampu mengukir sejarah dalam pentas persepakbolaan nasional karena dapat melaju ke babak 8 besar pada ajang yang kali ini memasuki tahun keempat. Prestasi tersebut menjadi bukti bahwa Stadion kebanggaan masyarakat kota ledre ini benar-benar menjadi mimpi buruk bagi tim tamu.

Satu sisi stadion ini memiliki rekor yang luar biasa, namun disisi yang lain ada beberapa catatan kurang menarik terdapat di kandang Iswandi Da’I dkk. Catatan yang dimaksud adalah perawatan stadion yang sangat minim, terbukti masih banyak terlihat rumput-rumput di luar lapangan yang menjulang tinggi dan kelihatan liar. Tidak bisa dimanfaatkannya beberapa pintu stadion sebagai pintu masuk suporter sehingga mereka harus rela antri berjubelan bersamaan dengan ribuan suporter lainnya, pintu masuk stadion yang tidak dimanfaatkan secara optimal sangat rawan dibobol oleh ulah oknum suporter yang tidak bertanggung jawab, papan skor pertandingan, dll. Seperti diketahui papan nama kesebelasan yang sedang bertnding dan terdapat di tribun timur stadion kebesaran masyarakat Bojonegoro adalah dengan menggunakan kain sehingga mudah diombang-ambingkan oleh tiupan angin. Padahal papan skor merupakan obyek yang sangat menarik untuk didokumentasikan oleh para wartawan baik cetak maupun elektronik.

Ketika dikonfirmasi melalui telepon salah satu Boromania korwil Cyber berharap “mudah-mudahan pihak pengelola stadion dapat menindaklanjuti segala kelemahan yang ada secara tanggap dan cepat. Sayang jika stadion yang baru saja direnovasi oleh Pemkab Bojonegoro dan menggunakan dana APBD ini dibiarkan begitu saja. Pagar pembatas lapangan yang kelihatan kokoh ditambah dengan cat berwarna oranye sebagai warna kebesaran laskar Angling Dharma, serta titik-titik lainnya seperti bench pemain, ruang ganti, ruang wartawan, dll juga harus tetap dijaga dan dipelihara”.
Share:

0 komentar: