Pesawat yang Menghantam Rumah di Buffalo
BUFFALO - Penyebab kecelakaan maut pesawat komuter milik Continental Airlines Kamis malam lalu (12/2) mulai terkuak. Hasil investigasi awal yang dipublikasikan pada Jumat malam (kemarin WIB, 14/2) menyebut es yang terbentuk di sayap dan kaca depan menjadi pemicu bencana.
Kepada media nasional dan internasional, kru pesawat komuter itu mengaku melihat es di sayap kanan dan kiri serta kaca depan burung besi tersebut. "Mengutip rekaman perbincangan kru, ada bentukan es yang sangat signifikan," ujar Steven Chealander, investigator dari National Transportation Safety Board (NTSB) seperti dilansir Associated Press kemarin. Padahal, lanjut dia, pilot sudah menyalakan sistem de-icing pesawat.
Sesaat kemudian, pesawat kehilangan kendali. Sebelum menukik, pesawat dengan 49 penumpang itu sempat terguncang dan berputar-putar di udara. Selanjutnya, pesawat turboprop Q400 Dash 8 tersebut meluncur cepat ke bawah dan menghantam sebuah rumah di Clarence Center, Buffalo, New York. Seluruh kru dan penumpang tewas. Juga, seorang warga yang rumahnya tertimpa pesawat.
Meski faktor es menjadi penyebab paling masuk akal, NTSB masih belum mau menyimpulkannya secara resmi. Sebab, bukti-buktinya belum terkumpul dan belum mengarah ke sana. Hanya, bentukan es di badan pesawat dan kaca semakin sering menjadi penyebab kecelakaan pesawat belakangan ini. Hingga kemarin, mereka masih terus berusaha keras mencari penyebab pasti kecelakaan.
Agence France-Presse melaporkan, cuaca memang tidak bersahabat saat pesawat buatan Kanada itu hendak mendarat. Kabut dan salju tipis turun di sekitar Bandara Buffalo, termasuk kompleks perumahan yang hanya berjarak sembilan kilometer dari pelabuhan udara tersebut. Cuaca seperti itu, kata sejumlah pakar, sangat mendukung terbentuknya es di udara.
Kemarin kotak hitam pesawat diambil dari tempat kejadian, lantas dikirimkan ke Washington untuk proses transkrip. "Selain menantikan hasil rekaman kotak hitam tersebut, tim investigasi juga akan menyelidiki seluruh sistem pesawat, termasuk sistem de-icing yang konon sudah dinyalakan tapi tidak berfungsi," papar Chealander. Hingga pesawat jatuh dan terbakar, tidak ada seruan minta tolong (mayday) dari pilot.
"Pesawat tiba-tiba hilang dari radar," ujar Doug Hartmayer, juru bicara Niagara Frontier Transportation Authority, pengelola Bandara Buffalo. Dalam hitungan detik, terdengar dentuman keras dari arah permukiman dekat bandara. Asap hitam langsung membubung ke angkasa mengikuti suara ledakan tersebut.
Pesawat berkapasitas 74 penumpang itu dioperasikan oleh Colgan Air yang bermarkas di Manassas, Virginia. Dalam pernyataan tertulisnya, Pinnacle Airlines (induk perusahaan Clogan Air) dari Memphis, Tennessee, mengungkapkan bahwa pesawat tersebut masih baru dan lulus uji keselamatan. Kapten Marvin Renslow yang memiloti pesawat nahas itu pun sudah punya lebih dari 3.000 jam terbang. (sumber:jawa pos)
Minggu, 15 Februari 2009
Home »
INTERNASIONAL
» Kecelakaan Pesawat Continental Airlines Disebabkan Es di Sayap dan Kaca






0 komentar:
Posting Komentar