SURABAYA - Potensi wisata di wilayah selatan Jawa Timur (Jatim) selama ini belum tergarap secara maksimal. Karena itulah, untuk meningkatkan arus kunjungan wisatawan, Dinas Pariwisata (Disparta) Jatim akan lebih fokus mengembangkan wilayah selatan yang membentang mulai Banyuwangi hingga Pacitan.
''Sebenarnya bukan belum digarap, tapi saat ini lebih dikembangkan lagi," kata Kepala Disparta Jatim Harun di sela pembukaan Workshop Pengembangan Pariwisata Jawa Timur Lintas Selatan di Hotel Cendana, kemarin (11/12).
Lintas selatan memiliki keunggulan dibanding obyek wisata lain. Misalnya saja Pacitan yang bisa memikat wisatawan yang berkunjung ke Jogja, dan Banyuwangi bisa memancing wisatawan dari Bali.
''Selama ini, pariwisata di jalur selatan masih terkendala masalah infrastruktur dan kesiapan pengelola obyek wisata,'' jelasnya.
Selama ini, sumbangan pariwisata terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB), memang cukup besar. Pada 2007 sektor pariwisata yang mencakup perdagangan, hotel dan restoran menyumbang 27,96 persen dengan nilai Rp 29,1 triliun. Sementara untuk 2008 kontribusi sektor ini diprediksi meningkat hingga sekitar 29,62 persen dengan nilai Rp 35 triliun. ''Sektor ini pantas mendapat perhatian karena pada tahun 2007, sektor perdagangan, hotel dan restoran berada di urutan pertama sebagai penyumbang pendapatan Jatim yang totalnya mencapai Rp 154,1 triliun,'' imbuhnya.
Harun menargetkan kunjungan wisatawan ke Jatim, khususnya setelah adanya pembenahan infrastruktur dan fasilitas obyek wisata bisa meningkat 3-6 persen dari jumlah tahun 2007 sebesar 18 juta pengunjung. Sedangkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) diharapkan meningkat 8-10 persen dari 116.130 orang. ''Pembenahan merupakan salah satu bentuk investasi. Manfaatnya juga akan dirasakan di waktu-waktu mendatang. Tahun depan predisksi kami jumlah kunjungan wisata bisa meningkat sekitar 10-15 persen dibandingkan tahun ini,'' tambahnya.
Terkait krisis perekonomain global, Harun mengaku pihaknya masih merasa optimismistis kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara ke Jatim masih akan berkembang. Sampai saat ini wisatawan asing masih didominasi dari Malaysia sebesar 23,028 persen disusul Singapura, Tiongkok, Taiwan dan Jepang. ''Memang krisis kali ini meluas ke berbagai negara. Tapi karena krisis ini lebih banyak berpengaruh di Eropa dan Amerika, jadi masih ada harapan kunjungan dari wisatawan Asia dan dalam wisatawan lokal," ucap Harun.(luq/bas)
0 komentar:
Posting Komentar