Kamis, 04 Februari 2010

Penyedotan Waduk Gunakan Dredging

BOJONEGORO- Pekan depan sedimen lumpur dan bahan material lainnya yang menyumbat Waduk Pacal mulai disedot. Pola penyedotan sedimen tersebut memanfaatkan peralatan yang disebut dredging. Yakni, menghancurkan bahan material dan lumpur yang ada di dasar waduk, selanjutnya disedot. "Berapa sedimen yang harus disedot untuk mengatasi penyumbatan pintu pengeluaran, kami belum tahu pasti," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Pudjo Buntoro. Kabar rencana penyedotan sedimen di Waduk Pacal diperoleh langsung dari Balai Besar Bengawan Solo di Solo

Dia menjelaskan, terjadinya penyumbatan Waduk Pacal berawal dari kejadian banjir bandang di Dusun Sugihan, Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, pada tanggal 30 Desember 2009 lalu. Sehari sebelumnya air Waduk Pacal masih bisa dikeluarkan melalui dua lubang pintu pengeluaran air yang lebarnya masing-masing 2 X 5 meter.

Sebelum itu, Kepala Balai Besar Bengawan Solo, Graita Soetadi menjelaskan, penanganan sedimen Waduk Pacal di Bojonegoro, secara tuntas membutuhkan biaya Rp20 miliar, yang akan dimanfaatkan untuk menyedot sedimen sebesar 200.000 meter kubik. Sedangkan penanganan sementara, dengan harapan mampu mengatasi sumbatan di dua lubang pengeluaran air, bisa dilakukan dengan biaya Rp 4 miliar dengan melakukan penyedotan sedimen di dekat pintu pengeluaran air Waduk Pacal."Itupun kita harus melakukan penyedotan sedimen secara cermat, mencari lokasi yang tepat untuk mengatasi terjadinya penyumbatan di pintu waduk," katanya. (ade)

Share:

0 komentar: