Selasa, 12 Januari 2010

Waspada Banjir Bengawan Solo

Pemkab Bojonegoro mulai mewaspadai luapan banjir Bengawan Solo di wilayahnya. Berbagai persiapan menghadapi kemungkinan datangnya banjir Sungai Solo juga mulai dilakukan, karena permukaan air mulai tinggi.


Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bojonegoro Sutardjo mengungkapkan, berbagai persiapan yang telah dilakukan antara lain uji kelayakan perahu karet, mempersiapkan tenda pengungsi dengan lokasi di delapan titik. Di antaranya, di Kecamatan Padangan, Malo, Kanor, Baureno, Kalitidu, dan lainnya. "Lokasi yang kami tentukan untuk tenda itu adalah yang selama ini menjadi langganan banjir Bengawan Solo," tambah Koordinator Taruna Siaga Banjir (Tagana) Bojonegoro, Rohim. Dia menambahkan, ada tiga perahu karet yang dipersiapkan untuk melakukan evakuasi para pengungsi.

Sementara itu, berdasar data Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Bengawan Solo di Bojonegoro, di wilayah Kota Ledre ini tercatat 14 titik lokasi/tanggul kritis yang berpotensi menimbulkan banjir luapan Bengawan Solo dan anak sungainya. Di antaranya, tanggul kanan Bengawan Solo di Kelurahan Jetak, Kecamatan Bojonegoro sepanjang 700 meter, perlu ditinggikan. Juga, di Desa Sendangrejo, Kecamatan Dander, ada tangkis yang terputus, serta di Desa Kuncen, Kecamatan Padangan terdapat tebing sepanjang 700 meter yang kritis karena longsor. "Tebing di wilayah setempat padat pemukiman dan dekat dengan jalan provinsi," ungkap Kasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Bengawan Solo di Bojonegoro Hirnowo.

Sementara, tambah Hirnowo, doorlat (pintu air) di sepanjang tanggul Kota Bojonegoro, mulai Jetak, Klangon, Ledokwetan dan Banjarjo, sebagian besar kurang memenuhi syarat teknis. Sehingga, perlu ada penertiban sesuai persyaratan. (ade)




Share:

0 komentar: