Minggu, 17 Mei 2009

Terlalu Banyak Menelan Tinja, Raihan Tewas

Dokter Puskesmas Kecamatan Pakong, Pamekasan, Jawa Timur, dr. Anang, menyatakan, korban tewas, Raihan, yang terperosok ke dalam penampungan tinja di TK Miftahul Ulum, Desa Kelompang Barat, Minggu pagi, karena terlalu banyak menelan tinja.

"Selain banyak menelan tinja, korban juga tertimpa reruntuhan cor penampungan tinja. Soalnya di kepala korban ada luka bekas benturan benda keras," kata dr. Anang, Minggu siang.



Saat ini, enam korban selamat dalam musibah ambruknya penampungan tinja di TK Miftahul-Ulum Desa Kelompang Barat, Kecamatan Pakong tersebut, kondisinya mulai membaik.

Menurut warga Desa Kelompang Barat, Muda’ie, ambruknya penampungan tinja di TK swasta Desa Kelompangitu, diduga karena penyangga yang terbuat dari kayu sudah rapuh. Sedang ketujuh siswa tersebut bermain loncat-loncatan di atas penampungan tinja tersebut.

"Mungkin karena hentakan dari anak-anak ini lalu ambruk. Saya berupaya menolong waktu itu juga. Tapi saya justru ikut terjatuh," kata Muda’ie.

Tujuh siswa TK Miftahul-Ulum berikut Muda’ie yang juga terperosok ke penampungan tinja itu, berhasil dievakuasi berkat bantuan warga setempat bersama petugas dari Polsek Pakong.

Korban meninggal dunia dalam musibah ambruknya penampungan tinja itu, kini sudah di kebumikan di pemakaman umum Desa setempat. Enam dari tujuh korban selamat dalam musibah ambruknya penampungan tinja di TK Mihtahul-Ulum itu, masing-masing Ferdi, Syaiful (Ipung), Nur Hasanah, Fauzul Latif, Moh Faid, Sulton dan Raihan.

Ferdi dan Ipung dirujuk ke rumah sakit daerah Pamekasan. Sedangkan empat korban lainnya di rawat di puskesmas Kecamatan Pakong. Kapolsek Pakong, AKP Sarpan, memastikan, ambruknya penampungan tinja dan menyebabkan seorang siswa tewas tersebut, murni karena kecelakaan dan tidak ada unsur kesengajaan.
Share:

0 komentar: