Selasa, 12 Mei 2009

Asa Persibo Menembus Super Liga Tinggal Mimpi Belaka

(Setelah Hanya Mampu Finish di Urutan ke 6 (Enam) Wilayah Timur Divisi Utama)

Ketika Persibo mampu meraup hasil maksimal kala dijamu Persebaya Surabaya di Stadion 10 November dalam pertandingan perdana sepak bola Liga Indonesia, banyak pengamat berpendapat bahwa Persibo tim yang patut diwaspadai dan memiliki peluang besar promosi ke level sepak bola tertinggi. Bagaimana tidak, meski bermain dibawah tekanan tuan rumah, akhirnya Iswandi Da’I dkk mampu meraih 3 poin sehingga mengantarkan Laskar Angling Dharma bertengger di papan atas klasemen sementara wilayah timur Divisi Utama.
Bahkan tren positif tersebut terus berlanjut. Sampai akhirnya musibah besar melanda Persibo tatkala Pelatih Persibo “Ghusnul Yakin” di comot oleh kesebelasan tetangga “Arema Malang”. Dengan dalih kondisi tim yang kurang kondusif akhirnya pelatih yang sukses mengantarkan Persibo menjadi jawara divisi I meninggalkan tim kebanggaan masyarakat Bojonegoro dengan tenangnya.
Praktis kala itu tim yang memiliki julukan the Giant Killer seperti ayam yang kehilangan induknya. Ditangani asisten pelatih Bambang Pramuji, kemudian dilanjutkan oleh Sanusi Rahmanppun belum mampu merubah kondisi tim Persibo dari keterpurukan, bahkan dalam beberapa pertandingan baik home-away Persibo banyak kehilangan poin sehingga harus rela berkutat di dasar klasemen sementara wilayah Timur Divisi Utama.
Harapan kembali muncul ketika manajemen Persibo mendatangkan pelatih kawakan yang sudah memiliki banyak pengalaman. Beliau adalah Sartono Anwar, dibawah asuhan mantan pelatih timnas Indonesia ini, mental bertanding anak-anak Persibo menjadi terangkat kembali. Poin demi poin berhasil dikumpulkan oleh tim yang bermarkas di Stadion Letjen Soedirman sehingga peluang masuk babak delapan Besar Divisi Utama masih tetap terjaga untuk merebut empat tiket menuju Super Liga..
Namun ambisi masyarakat Bojonegoro melihat tim pujaannya masuk Super Liga tinggal mimpi belaka. Hal itu disebabkan oleh ketidakmampuan tim dalam memanfaatkan situasi yang ada yaitu kurang memperoleh hasil maksimal pada lima laga terakhir sehingga praktis Persibo hanya mampu finish pada urutan ke-6 (Enam) liga Indonesia Divisi Utama wilayah Timur setelah pada pertandingan terakhir sukses menjungkalkan tim Bajul Ijo Persebaya Surabaya dengan skor tipis 3-2..
Kegagalan Persibo masuk Super Liga patut direnungi dan disesali, namun mau bagaimana lagi, itulah kenyataannya. Masyarakat bola di Bojonegoro harus rela menerima fakta yang ada dengan penuh lapang dada. Semoga dengan kegagalan ini semua unsur yang berkaitan dengan keberadaan Persibo mampu mengambil pelajaran dalam menentukan langkah ke depan, harapannya dimusim selanjutnya Persibo akan menjadi tim yang lebih baik dan tentunya berhasil mengantarkan Persibo Bojonegoro masuk ke level tertinggi kompetisi sepak bola di negeri ini.
Share:

0 komentar: