BEIRUT - Israel masih saja tega menambah penderitaan warga Palestina. Belum puas menghabisi nyawa lebih dari 1.300 orang di Jalur Gaza, bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina yang kini menderita karena krisis pangan maupun energi masih juga mereka ganjal.
Serdadu Zionis itu menghalang-halangi bantuan kemanusiaan yang hendak menuju ke Gaza kemarin WIB. Kapal Lebanon berlabel The Lebanese Fraternity (Persaudaraan Lebanon) yang mengangkut obat-obatan, makanan, dan minuman, bahkan mainan, sekitar 50 ton, mereka hentikan di sekitar 20 mil kawasan laut Israel.
''Lebanese Fraternity dihentikan sekitar pukul 20.30 (Rabu waktu setempat atau kemarin WIB), Red,'' kata Maan Bashur, koordinator bantuan Lebanon seperti dilansir CNN.
Bashur menambahkan, Israel mengatakan, jika kapal berbendera Togo itu ngotot melanjutkan perjalanan, mereka bisa dikenai hukum internasional. Ada sembilan penumpang dalam kapal tersebut, enam aktivis Lebanon, serta masing-masing seorang ulama Lebanon, aktivis Inggris dan ulama Palestina.
Di tempat terpisah, Hamas menuai tudingan dari Badan Kemanusiaan PBB (UNRWA). Mereka dituding berlaku kasar, merampas bantuan makanan dan selimut dari gudang UNRWA. Meski tujuannya baik untuk dibagi-bagikan kepada warga yang membutuhkan, PBB tetap tak terima atas sikap serampangan tersebut. PBB meminta Hamas segera mengembalikan bantuan tersebut.
''Mereka bersenjata dan mengambilnya secara paksa,'' kata Christopher Gunness, juru bicara UNRWA, seperti dirilis Telegraph kemarin (5/2). Gunness menjelaskan, Hamas menyita lebih dari 400 parsel makanan dan 3.500 selimut pada Selasa malam (2/2) untuk didistribusikan ke sekitar 500 keluarga.
Sikap keras Hamas itu, menurut Gunnes, disebabkan UNRWA menolak kerja sama dengan Kementerian Sosial Hamas dalam pengelolaan bantuan kemanusiaan.
Pejabat Kementerian Sosial Hamas Ahmad Kurd menyangkal tuduhan tersebut. Malah dia balik menuduh PBB memberikan bantuan kepada kelompok-kelompok setempat yang memiliki hubungan dengan penentang-penentang Hamas.
Juru Bicara Hamas Taher Nunu mengatakan, UNWRA telah menyebarkan isu-isu tak benar. ''Mereka harus meminta maaf,'' imbuh Nunu.
Senada, Juru Bicara Kementrian Dalam Negeri Hamas Ihab Ghussein justru menimpakan kesalahan tersebut kepada PBB. Dia mengatakan, ''PBB menimbun selimut-selimut di wilayah-wilayah distribusi terlarang.''
Dalam beberapa minggu terakhir ini, warga Gaza memang semakin bergantung kepada bantuan dari luar. PBB mengatakan telah menambah distribusi makanan agar bisa mencukupi kebutuhan 900.000 warga Gaza yang secara keseluruhan berjumlah 1,5 juta jiwa.
Namun, PBB, seperti banyak negara barat, tidak mau berurusan langsung dengan Hamas yang masih menguasai Gaza.
Di sisi lain, serdadu Israel menembak mati Ala a-Din Abu Rop, pemimpin tertinggi militan Jihad Islam, di rumahnya di Jenin, Tepi Barat, kemarin.
Jubir militer Israel mengatakan bahwa pria 21 tahun itu dicurigai menjadi salah seorang tersangka serangan-serangan terhadap mereka. Dikatakan, Ala a-Din bersenjata lengkap ketika pasukan Zionis mendatangi rumahnya. Ketika digeledah, di rumahnya ditemukan timbunan senjata dan amunisi.
Namun, keluarga korban menyangkal. Sang ayah mengatakan bahwa Ala a-Din sedang tidur bersama saudara laki-lakinya ketika militer Israel mendobrak rumah mereka dan kemudian menghabisi nyawa anaknya.(ape/ami)
Jumat, 06 Februari 2009
Home »
INTERNASIONAL
» Israel Halangi Kapal Pembawa Bantuan ke Gaza






0 komentar:
Posting Komentar