Kamis, 11 Desember 2008

Termasuk Kontrak Freddy

SURABAYA - Kesabaran pengurus Persebaya terhadap pemainnya rupanya sudah habis. Penyebabnya, serangkaian pertemuan tentang masalah rasionalisasi gaji dengan pemain tak kunjung menemukan titik temu.

Karena itu, pengurus melalui Cholid Ghoromah, ketua harian Persebaya, menyatakan akan membereskan segala urusan yang berkaitan dengan rasionalisasi gaji pemain hari ini. Termasuk, membahas kontrak pelatih Persebaya Freddy Muli yang akan habis pada 21 Desember mendatang.

Cholid berjanji, keputusan hari ini benar-benar putusan final dari segala kontroversi rasionalisasi gaji. "Pengurus sudah lelah melihat masalah rasionalisasi yang berlarut-larut begini. Karena itu, besok (hari ini, Red), semua masalah akan dibereskan," ujar Cholid di mes Persebaya kemarin (10/12).

Meski demikian, Cholid tidak mau menyebutkan keputusan apa yang akan diambil pengurus berkaitan dengan macetnya pembicaraan soal rasionalisasi tersebut. "Yang jelas, kami sudah siap dengan segala risikonya, termasuk bila harus kehilangan pemain," terangnya.

Merujuk pada perkataan Cholid tersebut, kemungkinan pengurus Persebaya akan memberlakukan rasionalisasi gaji secara sepihak dengan opsi memotong sisa kontrak pemain 0-30 persen atau memangkas nilai kontrak keseluruhan sebesar 0-22 persen. "Berat bila harus memenuhi tuntutan pemain yang ingin sisa kontrak mereka hanya dipotong 0-5 persen," ujarnya.

Cholid menyebutkan, kalaupun ada pemain yang memutuskan angkat kaki dari Persebaya, pihaknya masih bisa mencari gantinya. Alasannya, Surabaya adalah gudang pemain berbakat. Jadi, dia yakin Persebaya bakal tetap eksis meski ditinggal pemainnya lantaran tak mau gajinya dirasionalisasi.

Meski demikian, dia mengatakan bahwa pengurus sebenarnya ingin pemain tetap utuh demi membawa tim kebanggaan warga Kota Pahlawan itu promosi ke Indonesia Super League (ISL) musim depan. Dari pernyataan Cholid, pengurus memang terkesan tegas akan menyelesaikan kontroversi rasionalisasi itu hari ini. Tapi, hal itu masih menjadi pertanyaan. Sebab, sebelumnya pengurus juga berjanji memfinalisasi masalah itu. Kenyataannya, penyelesaiannya selalu molor. (nar/diq)
Share:

0 komentar: