JAKARTA - Departemen Agama (Depag) memenuhi komitmen untuk menuntaskan problem pemondokan jamaah haji di Tanah Suci. Itu terungkap dari penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tentang hak pakai pemondokan alias maktab permanen dengan investor asal Arab Saudi, Syarikat Al Hujurat.
Penandatanganan yang berlangsung di gedung Depag kemarin itu sekaligus puncak dari dua tahun Depag mewacanakan pembangunan pemondokan permanen yang dihuni jamaah asal Indonesia selama penyelenggaraan haji. Pemondokan tersebut berkapasitas 100 ribu jamaah.
''Pemondokan merupakan persoalan primer yang harus dihadapi jamaah Indonesia karena jumlahnya terbesar. Dengan pembangunan ini, semoga masalah itu dapat terselesaikan,'' kata Menteri Agama M. Maftuh Basyuni setelah penandatangan MoU kemarin.
Menurut Maftuh, pasca-MoU itu 35-40 gedung pemondokan akan dibangun dalam waktu empat tahun sejak 2009 hingga 2012. Jarak pemondokan terintegrasi satu atap itu sekitar 1,8 kilometer dari Masjidilharam, Makkah.
MoU tersebut diteken Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Depag Slamet Riyanto dan Direktur Eksekutif Syarikat Al Hujurat, Anas Ismail Al-Hadits. Selain Maftuh, turut menyaksikan kegiatan tersebut Sekjen Depag Bahrul Hayat dan Dubes Saudi untuk Indonesia Muhammad Al Hayat.
Menurut Maftuh, kerja sama dengan Syarikat Al Hujurat itu berlaku selama 15 tahun. Penunjukkan investor tersebut, kata dia, tidak melalui tender karena Kerajaan Arab Saudi memang telah menerapkan prinsip pasar bebas. Kerja sama tersebut telah dijajaki hampir satu tahun lebih. ''Pihak investor yang langsung menawarkan kepada kita. Setelah pembicaraan intensif selama satu tahun, kerja sama akhirnya dilakukan selama 15 tahun. Tetapi bisa diperpanjang,'' tuturnya.
Dia mengungkapkan, proyek tersebut sepenuhnya dibiayai investor. Pemerintah Indonesia sama sekali tidak mengeluarkan uang. Bangunan pemondokan akan dimulai pada 2009 dan selesai 2012. Pemondokan dibangun di tanah 70.000 meter persegi dengan dilengkapi kafe, restoran, dan perkantoran. Konsep yang akan diberlakukan adalah pelayaan satu atap kepada jamaah haji Indonesia. ''Pada tahun pertama akan dibangun perkantoran terlebih dahulu. Pada tahun kedua, sudah bisa menampung 20.000 orang jamaah Indonesia. Pada tahun ketiga, menampung 70.000 orang. Dan, tahun keempat mencapai 100.000 orang,'' ujarnya.
Menurut Maftuh, separo dari total 207.000 kuota jamaah Indonesia yang belum tertampung akan dicarikan pemondokan seperti tahun-tahun sebelumnya. Penempatannya bakal dilaksanakan melalui sistem undian alias qurah. Selama tiga tahun sebelum pemondokan permanen tersebut selesai dibangun, pemerintah akan menggunakan cara yang lama. Yakni, menyewa pemondokan satu per satu. ''Saya yakin akan ada proyek selanjutnya jika proyek ini dapat terealisasi,'' ujarnya.
Dengan dekatnya jarak pemondokan nanti, terang dia, jamaah tidak memerlukan transportasi khusus lagi seperti tahun ini. Dia menginginkan jamaah mendapatkan pemondokan yang dekat dan menjamin keselamatan jamaah haji, ''Supaya tidak ada yang protes lagi. Saya yakin, 10-15 tahun mendatang seluruh jamaah haji Indonesia akan dapat merasakan pemondokan yang dekat Masjidilharam,'' tuturnya.
Mengenai plafon biaya sewa pemondokan, kata dia, selama tiga tahun pertama 2.000 riyal, kemudian meningkat menjadi 2.500 riyal pada tahun keempat hingga kesepuluh. Memasuki tahun kesebelas, kedua pihak akan melakukan pembicaraan lagi apakah naik atau turun ongkos sewanya. ''Kalaupun naik, tidak lebih dari lima persen,'' imbuh Maftuh.
Di tempat sama, Anas Ismail Al Hadits mengatakan, pemondokan di bangun pada lokasi yang dekat dengan Masjidilharam, bandara, maupun tempat-tempat suci sesuai dengan tujuan jamaah. ''Nanti tidak ada perbedaan antarjamaah. Semua mendapatkan fasilitas yang sama."
Dia optimis dapat menjalin kerja sama dengan Depag sehingga akan diikuti dengan kerja sama bersama negara lain.
Sementara itu, Dubes Al Hayat menambahkan, kerja sama tersebut merupakan bagian dari partisipasi pemerintah Arab Saudi dalam melayani jamaah haji. ''Sama halnya dengan proyek perluasan Masjidilharam yang bertujuan memberikan kenyamanan kepada jamaah yang setiap tahun jumlahnya bertambah.'' (zul/agm)






0 komentar:
Posting Komentar