BOJONEGORO - Anak perusahaan ExxonMobil, Mobil Cepu Ltd (MCL) yang menjadi operator migas di Blok Cepu tak ingin terus bermasalah dengan pembebasan tanah di Blok Cepu. Untuk itu, kontraktor migas tersebut menjamin harga tanah di area central processing facility (CPF) sama.
''Harga (tanah) di CPF seragam, Mas,'' kata land team manager MCL Deddy Avidick, melalui pesan singkat yang dikirim kepada wartawan koran ini kemarin (7/12).
Menurut dia, sudah banyak pemilik lahan yang setuju dengan harga yang ditawarkan MCL. Yakni, Rp 80 ribu per meter persegi untuk tanah di area CPF. Area ini, lanjut Deddy, membutuhkan luas lahan sekitar 600 hektare.
Selain para pemilik lahan di area CPF, menurut Deddy tak sedikit pemilik lahan di jalur pipa juga sudah menyatakan kesedian mereka mengalihkan kepemilikan lahan itu kepada MCL. Hanya, sejauh ini pihaknya belum dapat melakukan pembayaran.
''Pembayaran hanya dapat kami lakukan jika seluruh dokumen (kepemilikan, Red) sudah lengkap,'' terang pria yang juga menjabat sebagai deputi manager MCL itu.
Rabu (3/12) lalu MCL juga membebaskan sekitar 3,5 hektare lahan di area CPF. Tanah itu milik 10 warga Desa Mojodelik Kecamatan Ngasem. Saat itu, setiap meter tanah dihargai rp 80 ribu. Dengan dibebaskannya tanah itu, saat ini MCL telah memiliki 40 hektare lahan. Jumlah itu tidak sampai 10 persen dari total kebutuhan.
Deddy menambahkan, tak lama lagi MCL bakal membeli tanah dari 50 pemilik di Kecamatan Ngasem. Namun, proses pembayaran belum bisa dilakukan lantaran pemilik tanah masih menyelesaikan penyempurnaan dokumen. Kendati demikian, pihaknya optimistis dalam waktu dekat pembebasan tanah berikutnya segera terealisasi.
Lantas, kapan pembebasan akan selesai? Deddy mengaku tidak dapat memastikan hal tersebut. Menurut dia, hal itu dapat terlaksana jika pihaknya mendapat dukungan penuh dari aparat. Mulai dari tingkat dusun, desa dan kecamatan. (dim)






0 komentar:
Posting Komentar