Kamis, 25 Desember 2008

Bakrie & Brothers Lunasi Utang Tiga Repo Lokal

JAKARTA - Grup Bakrie mulai menata kembali performa finansialnya, terutama yang terkait kewajiban kepada pihak ketiga. PT Bakrie & Brothers (BNBR) sedang menegosiasi utang repo kepada kreditor lokal. Sebagian utang dinyatakan sudah lunas dan Desember ini akan ada tiga pelunasan utang repo.

Direktur Keuangan BNBR Yuanita P. Rohali mengatakan, utang ke Mandiri Sekuritas sudah dilunasi sebesar Rp 50 miliar saat jatuh tempo. Kemudian, kepada Sarijaya Securities yang sudah terbayar Rp 15 miliar, sisanya sebesar Rp 20 miliar akan dilunasi saat jatuh tempo pada bulan ini.

Kepada Dinar Sekuritas, perseroan memiliki utang repo Rp 30 miliar. "Ini juga akan kita lunasi saat jatuh tempo," kata Yuanita.

Sementara kepada Aldira sebesar Rp 10 miliar yang sebenarnya sudah default (gagal bayar) beberapa waktu lalu, perseroan sedang melakukan negosiasi penjadwalan ulang utang repo tersebut. "Ke Aldira memang sudah gagal tebus, tapi tidak langsung eksekusi (saham yang dijaminkan dimiliki Aldira). Kita cari waktu, akan kita lunasi hari ini (kemarin, Red)," ujarnya.

Yuanita menambahkan, utang repo ke PNM Investment Management sebesar Rp 231,8 miliar dipastikan akan dibayar saat jatuh tempo nanti pada awal 2009. Dan, kepada Recapital Securities yang sudah gagal bayar akan ditempuh negosiasi. "Kita masih akan bicarakan," tuturnya.

Dengan demikian, untuk saat ini perseroan telah membayar lunas utang repo ke Mandiri Sekuritas sebesar Rp 50 miliar. Dan, hingga akhir tahun, saat utang repo ke Dinar dan Sarijaya jatuh tempo, perseroan bakal mengeluarkan uang lagi sebesar Rp 50 miliar. Ditambah dengan pelunasan Aldira, berarti BNBR akan melunasi utang repo lokal Rp 60 miliar. "Pokoknya kita pastikan sisa utang repo dari kreditur lokal akan dilunasi pada saat jatuh tempo masing-masing," katanya.

Holding usaha Grup Bakrie itu telah menggadaikan 83,14 juta lembar saham PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP) ke Dinar Sekuritas, 97,4 juta saham UNSP ke Mandiri Sekuritas, dan 86,3 juta saham UNSP ke Sarijaya. Kepada PT Recapital Securities senilai Rp 134,9 miliar dan PT Aldira sebesar Rp 10 miliar. Kepada Recapital, BNBR telah menggadaikan 116.667.000 saham UNSP dan 45.947.500 saham BUMI. Total nilainya Rp 189 miliar. Sementara kepada Aldira, perseroan merepokan 11.450.500 saham UNSP dengan nilai Rp 10 miliar. Gagal bayar yang sempat terjadi tidak terlepas dari amblesnya harga saham BUMI dan UNSP melebihi required collateral level.(eri/fan)
Share:

0 komentar: