Selasa, 21 Oktober 2008

McCain Butuh Keajaiban untuk Menang Pilpres

WASHINGTON - Dukungan mantan Menlu Colin Powell kian memperbesar peluang Barack Obama menuju Gedung Putih. Menurut hasil jajak pendapat harian versi lembaga survei Gallup kemarin (20/10), calon presiden Partai Demokrat itu unggul 10 poin, 52-42, atas rivalnya dari Partai Republik, John McCain. Itu berarti peningkatan setelah pekan lalu keunggulan senator Illinois tersebut sempat menyempit menjadi enam poin.

Bahkan, menurut para analis The New York Times, seandainya pemilihan dihelat kemarin, Obama bakal menang. Sebab, pria berdarah Kenya itu sudah melewati "angka keramat," yaitu 270 electoral vote. Obama diperkirakan telah menggengam 277 electoral vote. Sedangkan McCain hanya 185.

Pemenang pemilihan presiden Amerika Serikat memang tidak ditentukan oleh peraih jumlah popular vote atau suara pemilih terbanyak seperti halnya di Indonesia. Yang menang adalah yang meraup electoral vote paling besar. Jumlah electoral vote tiap negara bagian berbeda, ditentukan berdasar jumlah penduduk. Di tiap negara bagian, the winner takes all. Artinya, siapa yang bisa meraih popular vote terbanyak di negara bagian tersebut, dia berhak mengantongi semua electoral vote dari wilayah tersebut.

Nah, prediksi The New York Times itu tak berbeda jauh dengan Associated Press. AP memperkirakan, Obama telah meraup 264 electoral vote, sedangkan McCain 185. Masih ada enam negara bagian dengan total 80 electoral vote yang pemenangnya masih sulit diprediksi. The New York Times menyebut, lima negara bagian belum "menentukan pilihan." Yakni, Nevada, Colorado, Ohio, North Carolina, dan Florida.

Langkah Obama menuju AS 1 juga bakal semakin enteng karena didukung dana kampanye dalam jumlah jumbo. Selama September saja, tim kampanye Obama melaporkan bahwa mereka mendapatkan suntikan dana dari para donatur sebesar USD 150 juta (sekitar Rp 1,5 triliun). Jumlah tersebut dua kali lipat dari rekor dana bulanan mereka sebelumnya, USD 66 juta (Rp 640,2 miliar), yang dicatat pada Agustus lalu.

Menurut David Plouffe, manajer kampanye Obama, total ada 3,1 juta donatur yang telah menyumbangkan dana kepada kandidat berkulit hitam itu. Sebanyak 632.000 di antaranya merupakan donatur baru yang baru menyumbang selama September lalu. Kalau dirata-rata, jumlah sumbangan per donatur adalah USD 86 (Rp 834.000).

Dana Obama itu puluhan juta di atas McCain. Ditambah dengan ketertinggalan di berbagai jajak pendapat, tak heran kalau Karl Rove, mantan penasihat politik Presiden George W. Bush, menyatakan bahwa McCain butuh keajaiban untuk bisa menang pada pemilihan 4 November mendatang.

"Kalau Mr McCain menang, itu akan menjadi kemenangan paling impresif dan tak masuk akal sejak Harry Truman pada 1948," tulis Rove pada kolomnya di The Wall Street Journal edisi kemarin. (AP/CNN/NY Times/erm/ttg)
Share:

0 komentar: