Pemuda Muhammadiyah:
Niken Widya Yunita - detikNews
dok.detikcom
Jakarta - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Seto Mulyadi boleh-boleh saja meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mengeluarkan fatwa haram merokok. Namun yang semestinya didorong untuk melakukan itu adalah pemerintah.
"Kak Seto kalau mendorong MUI boleh-boleh saja, tapi mestinya pemerintah. Ya Presiden dan Departemen Perindustrian dan Perdagangan harus tegas untuk memotong lingkaran setan industri rokok," ujar Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Izzul Muslimin kepada detikcom, Rabu (13/8/2008).
Menurut Izzul, rokok menjadi pendapatan yang cukup besar untuk negara. Hal itulah yang menyebabkan pemerintah ragu dan pincang tentang rokok. "Tapi kita kan harus memilih membiarkan bangsa ini perlahan-lahan mati karena rokok atau mengambil sikap memotong lingkaran setan itu?" tanya Izzul.
Izzul menuturkan, cara jitu untuk memotong lingkaran setan produksi rokok yakni dengan mengenakan biaya cukai rokok tinggi. Dijelaskan dia, keputusan mengurangi pendapatan negara memang pahit. Namun petani tembakau pun akan beralih jika harga sembako tidak kompetitif.
Muhammadiyah sendiri pernah membahas masalah rokok. Kabar terakhir, rokok hukumnya makruh.
"Tapi harus kita hindari karena dosanya meski kecil namun istilahnya melakukan kegiatan yang sia-sia dan keuntungannya kecil ya percuma," tandas Izzul.(nik/iy)






0 komentar:
Posting Komentar