BOJONEGORO - Meluapnya air Bengawan Solo di Bojonegoro menyeret korban jiwa. Rais, 52, warga Desa Ngraho Kecamatan Kalitidu ditemukan tewas setelah tenggelam di sungai, kemarin siang (16/5). Rais tewas tenggelam setelah terlilit tali kerumbu atau wuwu (alat mencari ikan tradisional dari bambu) yang di pasang di sungai tersebut.
Kepala Desa (Kades) Towo Rahardi mengungkapkan setelah korban dievakuasi selanjutnnya dibawa oleh petugas setempat menuju puskesmas. ''Setelah itu kami kami bawa ke rumah duka untuk dimakamkan," katanya saat dihubungi, kemarin siang.
Informasi yang diperoleh, kejadian ini bermula saat kemarin pagi, korban menuju ke sungai tak jauh dari rumahnya. Tujuannya untuk mengecek wuwu yang telah di pasang korban sejak Sabtu sore.
Posisinya, wuwu tersebut diletakkan di sungai dengan diikat menggunakan tali. Namun, naasnya saat mengecek wuwu tersebut diduga korban terpeleset. Sehingga korban terlilit dengan tali wuwu. Dugaan air sungai yang meluap, membuat korban tidak tahan bertahan di sungai.
Akibatnya, korban sebagai pencari ikan ini tewas tenggelam tak jauh dari wuwu yang ia pasang. Lantaran, kondisi korban terlilit tali wuwu yang terbuat dari bambu tersebut.
Towo Rahardi mengatakan keluarga dan warga setempat mulai curiga. Lantaran, ditunggu hingga siang hari, korban belum kunjung pulang ke rumah.
Merasa curiga, warga setempat melakukan pencarian di sepanjang aliran sungai bengawan solo. ''Jarak jasad korban ditemukan dari lokasi sekitar 200 meter dari tempat mencari ikan," tambahnya.
Kapolsek Kalitidu AKP Wijiyanto mengungkapkan setelah mendapat informasi adanya penemuan korban tewas. Petugas segera mendatangi ke lokasi dan membawanya ke puskesmas untuk dilakukan visum.






0 komentar:
Posting Komentar