Jumat, 06 Maret 2009

Kapal Tabrakan di Pulau Seribu, 13 Hilang

JAKARTA - Kecelakaan laut kembali terjadi di perairan utara Jakarta. Kapal kargo Rimbaa III bertabrakan dengan kapal tongkang Harapan Indah dini hari kemarin. Dari kecelakaan itu, 13 penumpang hilang.

Tabrakan yang terjadi pukul 03.20 tersebut berjarak sekitar 12 mil dari lepas pantai Jakarta, tepatnya di sekitar Pulau Edam, Kabupaten Kepulauan Seribu. Sumber dari Tim SAR Polair Polda Metro Jaya menyebutkan, Kapal Motor (KM) Rimba III mengangkut 25 penumpang. Mereka terdiri atas anak buah kapal (ABK) dan keluarga nakhoda.

Dari Pelabuhan Tanjung Priok, KM Rimba akan menuju Belawan, Medan, membawa muatan semen dan pasir. Sewaktu melintasi kawasan Pulau Damar, dari arah berlawanan tiba-tiba muncul kapal tunda atau tug boat Harapan Indah yang menarik kapal tongkang menuju Pantai Marunda. Karena munculnya tiba-tiba, tabrakan tidak terhindarkan.

Setelah bertabrakan, KM Rimba karam. Sementara kapal Harapan Indah terbalik. Sejumlah korban langsung mengambang di perairan. Sebagian lagi tidak ditemukan. Diduga mereka hilang karena masih terjebak di kapal maupun terseret arus.

Peristiwa tersebut terlihat oleh sejumlah kapal lokal yang melaut. Mereka pun menghubungi petugas patroli air dengan radio panggil. Kapal penyelamat bergegas ke lokasi untuk menolong korban.

Menurut keterangan sejumlah ABK KM Rimba yang selamat, saat kejadian para penumpang tengah salat dan persiapan istirahat. Tiba-tiba terdengar suara dasyat disertai guncangan hebat. "Kapal langsung miring, lalu air masuk dengan cepat ke geladak," ungkap Dedy Mulyadi, salah seorang korban.

Di tengah kekacauan itu, tiba-tiba kapal terbakar. Pekikan dan jerit ketakutan bersahut-sahutan. Dalam keadaan miring dan berangsur kapal tenggelam, para ABK berebut menceburkan diri ke laut.

Dari 26 penumpang KM Rimba III, baru 13 orang yang ditemukan selamat. Korban selamat ini terdiri atas 11 ABK dan dua istri perwira. Sisa korban yang belum ditemukan adalah 12 ABK dan satu bocah berusia dua tahun. Di Tanjung Priok terdapat tujuh penumpang KM Rimba III yang selamat. Dua orang diamankan di Markas Polair Polda Metro.

Dua istri ABK KM Rimba III dirawat di Rumah Sakit Port Medical Tanjung Priok karena luka bakar dan shock berat. Hingga berita ini ditulis, Tim SAR dari Polair Polda Metro Jaya masih menyisir perairan sekitar lokasi kejadian untuk mencari korban hilang.

Petugas polair juga sudah bersiap menyelam untuk mengevakuasi korban yang diperkirakan terjebak di kapal. "Kita akan menyelam. Diperkirakan kapal berada pada kedalaman 30 meter," kata Kepala Adpel Pelabuhan Tanjung Priok, Bobby Mamahit.

Selain korban hilang, sejumlah korban selamat mengalami luka berat. Mereka dirawat di RS Port Medical Center, Jakarta Utara. Mereka antara lain Ateng Yuga Sari (kepala keamanan Mesin), Maria Trisna (penumpang), dan Suci Widiastuti (penumpang).

Kondisi paling parah dialami Suci. Selain terluka bakar serius di sekujur tubuh, dia trauma. Sebab, putranya, Samuel, belum ditemukan yang masih balita. Kepala Rumah Sakit Port Medical Center, dr Suhasbagyo mengatakan, korban tiba di rumah sakit pada pukul 04.25 dalam keadaan lukan bakar serius.

Sementara itu, petugas menduga adanya human error dalam insiden tabrakan dua kapal di Kepulauan Seribu itu. "Ada unsur kelalaian dari salah satu kapal," kata Direktur Kepolisian Air Polda Metro Jaya Kombespol Edion. Namun, penyebab pasti masih dalam penyelidikan. (sumber:jawa pos)
Share:

0 komentar: