Diprediksi Capai Puncak Hari Ini
BOJONEGORO - Banjir yang dibawa aliran Sungai Bengawan Solo mulai menumpuk di daerah muara seperti Bojonegoro, Lamongan, dan Gresik kemarin (2/2). Selain banjir kiriman dari daerah hulu di Jawa Tengah, meningkatnya volume air Bengawan Solo dipicu oleh hujan deras yang terjadi di Ngawi.
Kepada Radar Bojonegoro (Jawa Pos Group), Kepala Balai Pemeliharaan Sumber Daya Air Wilayah Bojonegoro Pudjo Buntoro menyatakan, jika hujan masih terjadi di daerah hulu, permukaan air Bengawan Solo di Bojonegoro dan daerah yang dilalui sesudahnya, Lamongan serta Tuban, akan mencapai puncak hari ini. ''Jadi, banjir di daerah muara masih akan bertambah,'' katanya.
Bupati Bojonegoro Suyoto usai rapat koordinasi dengan jajaran muspida terkait dengan penanganan banjir kemarin mengungkapkan, berdasar perhitungan, permukaan Bengawan Solo di Kota Bojonegoro akan mencapai 14,9 meter. Pada ketinggian tersebut, luberan Bengawan Solo mulai bisa keluar melalui doorlaat (pintu air masuk di tanggul ke permukiman). ''Karena itu, doorlaat harus ditutup,'' ujarnya.
Suyoto menyebutkan, saat ini ada sekitar 148 doorlaat di wilayah Kota Bojonegoro. Untuk menutup pintu masuknya air itu, Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Bojonegoro telah mengirim kantong-kantong pasir di pintu-pintu doorlaat.
Kapolres Bojonegoro AKBP Agus S. Hidayat menambahkan, setiap doorlaat akan dijaga dua personel. ''Kami akan menindak tegas warga yang mencoba melanggar upaya mencegah banjir yang telah ditetapkan pemkab,'' tegasnya.
Pada bencana banjir tahun lalu yang menenggelamkan Kota Bojonegoro, salah satu penyebabnya diduga karena sebagian doorlaat dibuka paksa oleh warga.
Sampai tadi malam, luapan Bengawan Solo di Bojonegoro telah menerjang 85 desa di 15 kecamatan. Sebanyak 3.269 rumah terendam. Banjir juga merendam 2.676 hektare tanaman padi, 174 hektare jagung, serta 17 hektare kedelai dan kacang tanah. Sembilan sekolah dasar, yakni enam di Kecamatan Trucuk dan tiga di Kecamatan Padangan, terendam. Dua SD di Padangan dan satu SD di Kuncen diliburkan. Tiga masjid serta tujuh musala di Kecamatan Padangan juga terendam.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Bojonegoro Lukman Wafi menyebutkan, hingga saat ini, banjir luapan Bengawan Solo menerjang Kecamatan Margomulyo, Ngraho, Padangan, Kasiman, Malo, Kalitidu, Dander, Trucuk, Bojonegoro, Papas, Balen, Sumberejo, Kanor, dan Baureno.
Sementara itu, di Kabupaten Tuban, wilayah selatan seperti Kecamatan Soko mulai tergenang banjir. Tercatat ada lima desa yang mulai tergenang, namun hingga kemarin belum masuk ke rumah warga. ''Lima desa itu adalah Desa Kenongosari, Glagah Sari, Menilo, Tegalkendal, dan Simo,'' jelas Kepala Kantor Kesbanglimas Tuban Teguh Setyobudi kemarin.
Untuk mencegah meluasnya banjir, Pemkab Tuban telah melakukan penanggulan di Desa Tegalsari dan Tegalrejo, Kecamatan Widang. Selain itu, sejumlah personel disiagakan untuk bantuan banjir. ''Personelnya sekitar 60-70 dari tim SAR dan lainnya,'' ujar Teguh.
Tim SAR itu dilengkapi enam perahu karet, tenda untuk posko, dapur masak, ratusan selimut untuk warga, serta kebutuhan logistik seperti beras dan mi.
Camat Widang Bambang Dwijono menuturkan, sampai kemarin sore, belum ada desa di wilayah Kecamatan Widang yang tergenang banjir. ''Belum ada. Namun, kami sekarang siaga III,'' katanya.
Dia berharap banjir pada awal 2008 lalu tidak terulang. Hal yang sama diungkapkan Camat Parengan Eko Arif Yulianto melalui ponselnya.
Kesibukan mengantisipasi banjir juga terlihat di Kabupaten Lamongan. Empat lokasi pemantauan ketinggian air sudah berstatus siaga III kemarin. Padahal, sehari sebelumnya, baru satu lokasi yang berstatus siaga III. Keempat lokasi pemantauan itu adalah Babat, Laren, Karaneggeneng, dan Kuro Karangbinangun.
Meski begitu, belum terjadi luapan air Bengawan Solo yang menggenangi perumahan penduduk di Lamongan. Hanya terjadi genangan air di lahan pertanian Desa Truni, Kecamatan Babat, seluas sekitar 10 hektare.
''Lokasi tegalan itu memang rendah, sehingga mudah tergenang. Tanaman padi dan jagung terpaksa dipanen dini oleh pemiliknya,'' jelas Kepala Desa Truni Martono kemarin.
Kabag Humas dan Infokom Pemkab Lamongan Aris Wibawa mengungkapkan, Bupati Masfuk telah memerintah pejabat terkait untuk terjun langsung memantau kondisi Bengawan Solo. Selain itu, secara khusus dia memerintah semua camat, khususnya yang wilayahnya dilewati Bengawan Solo, agar mengaktifkan handphone-nya terus-menerus selama 24 jam dan selalu stand-by di wilayahnya agar mudah berkoordinasi.
''Pejabat terkait terjun langsung memantau Bengawan Solo mulai Babat di sebelah barat sampai Glagah di timur Lamongan,'' tegasnya.
Di Gresik, Bupati Robbach Ma'sum dan sejumlah pejabat di kabupaten tersebut memantau langsung kondisi tepian Bengawan Solo di Desa Tirem Enggal, Kecamatan Dukun. Pemkab Gresik menyerahkan 2.000 kantong plastik untuk penguatan tanggul.
Warga bekerja bakti meninggikan tangkis sungai. Luapan Kali Lamong yang pada Sabtu (31/1) dan Minggu (1/2) melanda wilayah Kecamatan Driyorejo, Benjeng, Balongpanggang, di Kabupaten Gresik kemarin sudah surut. (sumber: jawa pos)
Selasa, 03 Februari 2009
Home »
BOJONEGORO
» Banjir Sungai Bengawan Solo Mulai Menumpuk di Daerah Muara






2 komentar:
semoga tidak separah tahun kemarin..!
Kapan BOROMANIA Malang kumpul bareng???
Posting Komentar