JAKARTA - Hasil survei kembali mengukuhkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai calon presiden yang berpeluang lebih besar dibanding calon lain untuk kembali terpilih menjadi presiden pada 2009.
Selain itu, partai yang dibidani SBY saat kelahirannya, Partai Demokrat, diprediksi memperoleh dukungan terbesar dalam Pemilu 2009.
Hasil survei LP3ES (Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial) yang dirilis kemarin di Jakarta memperlihatkan bahwa tingkat keterpilihan SBY jauh meninggalkan pesaing terdekatnya, Megawati Soekarnoputri.
''Kalau pilpres diselenggarakan sekarang, SBY masih yang terkuat,'' ujar Ketua Tim Peneliti LP3ES Fajar Nursahid di kantornya, Jakarta, kemarin (9/1).
Hasil survei salah satu lembaga riset tertua di Indonesia itu mengungkap, preferensi politik masyarakat terhadap Presiden SBY sebesar 38,1 persen. Mega hanya berpotensi dipilih 17,2 persen. Menyusul keduanya, Sri Sultan Hamengku Buwono X (9,2 persen), Prabowo Subianto (7,8 persen), dan Wiranto (5,2 persen).
Selain itu, lanjut dia, tingginya keterpilihan SBY tersebut tentu berdampak pada tingkat keterpilihan Partai Demokrat. Partai yang didirikan SBY itu juga muncul sebagai juara dengan 24,2 persen. Jumlah tersebut mengalahkan PDIP dengan 20,4 persen dan Golkar yang hanya dipilih 15,7 persen.
Hasil survei yang menempatkan Partai Demokrat di atas dua partai besar PDIP dan Golkar tersebut sebenarnya bukan yang pertama. Survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) juga menempatkan Demokrat di tempat teratas.
''Selain karena kekuatan Golkar sebagai pemenang Pemilu 2004 makin melemah, Demokrat berhasil menyodok ke posisi puncak tidak lepas dari peran SBY,'' tambah Direktur LP3ES Suhardi Suryadi. Tingkat keterpilihan Demokrat ikut naik seiring popularitas SBY yang juga naik.
Meski demikian, lanjut Suhardi, peluang calon lain untuk terpilih belum tertutup sama sekali. "Terutama peluang Mega sebagai pesaing terkuat SBY tetaplah ada. Kuncinya adalah masih tingginya swing voters (massa mengambang, Red)," katanya.
Sebab, hasil survei LP3ES tersebut juga mengungkap, jumlah swing voters memang cukup tinggi. Yaitu, sebesar 42,7 persen. Persisnya, 31,6 persen menyatakan masih mungkin berubah dan 11,0 persen tidak tahu/tidak menjawab. Hanya 57,4 persen yang sudah menyatakan mantap dengan pilihan capres mereka masing-masing. "Ini kesempatan sekaligus tantangan bagi Mega," ujar Suhardi.
Sebab, selain masih tingginya fenomena swing voters itu, kata dia, peluang Mega tetap ada juga karena potensi pemilih SBY yang masih mungkin berubah ternyata cukup besar. Sebanyak 31,1 persen masih berpotensi pindah ke lain hati, sedangkan yang menyatakan sudah mantap 63,7 persen. Selebihnya, 5,2 persen, tidak tahu/tidak menjawab.
Survei nasional yang dilakukan LP3ES itu diadakan pada 1-10 Desember 2008. Melibatkan 2.490 responden, survei di 33 provinsi tersebut memiliki margin of error 0,2 dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (dyn/mk)






10 komentar:
Iya itu menurut survey mas.....??????
Soale pak SBY bisa menurunkan harga BBM?????
Ibu Mega mungkin jarang masuk TV kali.....
Sukses buat Pak SBY
Kita lihat nanti waktu Pilpres hehehehe
Sampelnya Valid ap gk...??????????
dua-duay g bagus, takut sama amerika.
gmn kbrx mas pur,,,,???
@ Echa
alhamdulillah baik...!!!
Yupz q setuju dengan abiehanafi
memang pemimpin kita gak ada yang berani melawan Amerika
Posting Komentar