Senin, 08 Desember 2008

Wiwik Nurwidayanti, 30, warga perumnas Mojoranu, Kecamatan Dander.

Pemubuat bunga bahan baku kulit bawang. Untuk dikembanagkan, sulit cari bahan baku

Tidak hanya makanan kahs seperti ledre yang ada di kota Bojonegoro. Namun kini muncul bunga dengan bahan baku dari kulit bawang merah dan putih yang dibuat Wiwik Nurwidayanti.

ZAKKI TAMAMI, Bojonegoro

----------

Siang kemarin (7/12) suasana sepi terlihat didepan halaman salah satu rumah di perumnas Desa Mojoranu, Kecamatan Dander. Hanya terlihat, seorang anak kecil berjalan dihalam rumah itu. Selain itu, dari luar rumah terlihat seorang perempuan sedang memegang sejumlah benda berwaan putih yang berada diruang tamu. ''Silahkan masuk,'' sapa permpuan tersebut. Sementara, diatas meja tamu terdapat sejumlah bunga berwarna warni yang terbuat dari kulit bawang merah dan bawang putih dan beberapa peralatan.

Tak lama kemudian, sesosok perempuan berkaos orange keluar dari dalam rumah menghampiri wartawan koran ini. Dia tak lain adalah Wiwik Nur, perempuan mempunayi ide membuat bunga dengan bahan baku dari kulit bawang putih dan bawang merah. Beberpa saat kemudina, wiwik menceritakan perjalanan membuat bunga tersebut.

''Awalnya, dulu waktu mantenan adik saya ada kulit bawang merah dan bawang putih,'' cerita wiwik. Setelah itu, dia mengumpulkan kulit tesrebut untuk dimanfaatkan. Namun, kurun waktu yang singkat, ide cemerlang muncul dibenak Wiwik. ''Saya gunting berbentuk kelopak, untuk dibuat bunga,'' imbuhnya. Ide membuat bunga dari bahan kulit bawang itu bukan dari hasil pendidikan formasl. ''Ini otodidak mas, muncul sendiri,'' terangnya. Setelah dibentuk kelopak, Wiwik merangkai kulit bawang tersebut dengan bahan lem. ''Saya tempel dengan lem, dengan sebuuh barang pohon,''terangnya.

Namun tidak semua batang pohon bisa digunakan untuk merangkai bunga dari kulit bawang itu. ''Pohon asem, batangnya tidak mudah rapuh. Kalau yang lain mudah rapu,'' tegasnya. Setelah, semua kuklit menempel di batang pohon tersebut, kulit bawang tinggal memberi pewarna sesuai dengan yang disukai. Meski demikian, untuk menghilangkan bau bawang yang mamsih melekat, wiwik memberi bahan kimia untuk menghilangkan baunya. ''Kadangkan ada yang tidak suka mencium bau bawang,'' tandasnya. Wiwik mengaku, merangkai bunga dengan kulit bawang ini baru mepat bulan yang lalu.

''Pertama kali mencoba membuat 2 bunga utnuk sendiri, setelah itu banyak ibu-ibu yang tahu, akhirnya pesen juga,'' terang Wiwik. Tidak hanya tetangga sekita, namun kota lain juga terkadang memesanya. ''Kebanyakan, teman dari suami saya dari Surabaya mas,'' akunya. Hingga sekarang, Wiwik sudah menjual sekitar 60 bunga berbagai jenis. Seperti anggrek, mawar, sakura, dan melati. ''Harganya ada yang Rp. 10 ribu, sampai 50 ribuan,'' jelasnya. Ide cemerlang yang dimilik Wiwik itu pun belum berjalan dengan maksimal. Sebab terkendaal dengan bahan baku. ''Banyak pesanan, tapi bahan bakunya sulit cari,'' terang Wiwik. Dengan berbekal ilmu otodidak yang dimilik, Wiwik berencana membuka tempat sebagai untuk mengembangkan usahanya.. (zak)
Share:

0 komentar: