Rabu, 31 Desember 2008

ESDM Setor Rp 346 Triliun

Terkerek Kenaikan Harga Komoditas

JAKARTA - Melonjaknya harga komoditas pertambangan sepanjang delapan bulan pertama tahun ini, membuat sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) mencatat kinerja gemilang. Hingga akhir tahun, sektor ini mencatat penerimaan Rp 346,34 triliun.

Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengatakan, realisasi penerimaan yang bakal disetor ke kas negara tersebut melampaui target yang ditetapkan dalam APBN-P 2008 sebesar Rp 298 triliun. ''Harga komoditas memang sempat melonjak tinggi,'' ujarnya saat paparan kinerja akhir tahun sektor ESDM di Jakarta kemarin (30/12).

Dalam paparannya, Purnomo menyebut, sektor migas masih menjadi backbone atau tulang punggung sektor ESDM. Dari total penerimaan yang sebesar Rp 346,34 triliun, sub sektor migas menyumbang Rp 303,06 triliun, sedangkan sub sektor pertambangan umum menyumbang Rp 42,12 triliun, dan penerimaan lain-lain sebesar Rp 1,15 triliun.

Tingginya penerimaan sektor ESDM juga membuat kontribusi sektor ini terhadap total penerimaan negara juga makin besar. Dengan asumsi penerimaan negara dalam APBN-P 2008 sebesar Rp 962,48 triliun, maka kontribusi sektor ESDM mencapai 36,0 persen, atau naik dibandingkan kontribusi tahun 2007 yang hanya 30,2 persen.

Kinerja sub sektor migas hingga akhir tahun ini memang membaik dibandingkan tahun 2007. Dari indikator produksi siap jual atau lifting, realisasi tahun ini mencapai 931 ribu barel per hari (bph). Angka ini di atas target APBN-P 2008 sebesar 927 ribu bph maupun realisasi lifting 2007 yang hanya sebesar 899 ribu bph.

Meski dari segi penerimaan mencatat kinerja gemilang, kinerja investasi sektor ESDM justru kedodoran. dari target investasi 2008 sebesar USD 21 miliar, realisasi hingga akhir tahun hanya mencapai USD 18,62 miliar.

Angka tersebut dicapai dari investasi sub sektor migas sebesar USD 12,21 miliar, sub sektor pertambangan USD 1,65 miliar, dan sub sektor kelistrikan sebesar USD 4,75 miliar.

Purnomo mengatakan, melesetnya pencapaian investasi disebabkan adanya beberapa proyek sektor migas yang sebenarnya sudah disetujui namun belum dijalankan karena masih dalam tahap persiapan. ''Tapi, tahun depan, kami optimistis investasi bakal meningkat signifikan,'' ucapnya.

Dia menyebut, untuk 2009 telah ada komitmen investasi di hulu migas sebesar USD 25,4 miliar serta komitmen investsi yang didapat dari Indonesia-China Energy Forum III sebesar USD 3,2 miliar. ''Sehingga, total komitmen investasi tahun depan mencapai USD 28,6 miliar atau sekitar Rp 315 triliun,'' katanya.

Staf Ahli Menteri ESDM Kardaya Warnika menambahkan, peningkatan investasi migas memang menjadi salah satu agenda utama Departemen ESDM. Meski demikian, dia menyebut ada beberapa tantangan yang dihadapi, misalnya seperti keterbatasan data survei migas serta tumpang tindih lahan.(owi/fan)
Share:

0 komentar: